get app
inews
Aa Text
Read Next : Menteri Ketenagakerjaan Apresiasi Tingkatkan Keunggulan Kompetitif Ke Masyarakat Lokal

Waspada TB Laten, Infeksi TB Bisa Timbul Tanpa Gejala

Rabu, 15 Januari 2025 | 10:22 WIB
header img
Waspada TB Laten, Infeksi TB Bisa Timbul Tanpa Gejala. Foto : iNews / Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Penyakit Tuberkulosis (TB) laten menjadi salah satu ancaman kesehatan yang sering kali tidak disadari masyarakat. TB laten tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga sering kali tidak terdeteksi. Meski terlihat sehat, penderita TB laten memiliki risiko besar untuk mengembangkan TBC aktif di kemudian hari. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita TBC aktif.

Sie Humas dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah, dr Mulyadi Subarjo,Sp.P menjelaskan bahwa, penyakit TB laten disebabkan oleh bakteri yang bersembunyi di dalam tubuh seseorang. Sehingga, orang tersebut nampak tidak memiliki penyakit TB. Menurutnya, infeksi TB laten terjadi saat seseorang yang terpapar kuman TB, namun memiliki imunitas yang bagus sehingga menyebabkan dia tidak bergejala. Tapi, sebenarnya kuman tersebut tidak hilang melainkan dalam posisi tertidur.

"Penderita TB laten ini secara klinis terlihat baik-baik saja tetapi ternyata yang bersangkutan terinfeksi kuman TB. Penderita TB laten ini juga menjadi sasaran untuk diberikan terapi pencegahan dalam rangka eliminasi TB setelah ada komitmen untuk mengakhiri TB tahun 2030 secara nasional," ucap dr Mulyadi usai kegiatan simposium dan Muscab di Hotel Howard Johnson, Kota Pekalongan. 

dr Mulyadi menilai, TB laten ini seperti bom waktu di kemudian hari apabila tidak tertangani dengan baik. Pasalnya, jika sistem kekebalan tubuh penderita melemah, bakteri yang awalnya tidak aktif bisa berubah menjadi aktif, menyebabkan gejala seperti batuk kronis, demam, hingga penurunan berat badan. Lanjutnya, pemeriksaan skrining rutin dan pengobatan preventif adalah kunci penting untuk mencegah dampak buruk di kemudian hari. 

"Untuk itu, kami mengharapkan kader-kader TB yang terjun sebagai garda terdepan bisa memberikan akses skrining dan edukasi secara langsung kepada masyarakat tentang TB khususnya TB laten. Di sini memang diperlukan juga edukasi. Bagi orang yang diketahui positif TB minum obatnya tidak sekali minum, minum obat paling cepat itu 3 bulan seminggu sekali, ada juga yang 6 bulan tiap hari. Sehingga memang perlu diyakinkan masyarakatnya yang sudah kita tes berisiko TB laten untuk mau minum obat,"pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut