Jalin Kerjasama dengan Timor Leste, Kembangkan Pengolahan Daun Kelor
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/07/0299f_kerjasama-timor-leste.jpg)
SEMARANG,iNewsPantura.id - Permasalahan stunting atau gizi buruk menjadi isu tidak hanya lokal, tapi juga global yang memerlukan perhatian dan penanganan serius dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.
Tujuannya untuk menjadikan generasi yang sehat dan cerdas sebagai modal kemajuan bangsa. Melihat kondisi itu, sebuah komitmen bersama dibangun untuk penanggulangan malnutrisi dan stunting, CV Indo Nafaz Group yang dirintis oleh Retno Wijayanti melakukan perluasan pengabdian di Timor Leste.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Kamis, 6 Februari 2025 di Palacio do Governo di kantor Wakil Perdana Menteri Mariano Assanami Sabino.
Kerja sama ini ditandatangani Minister of Rural Development And Community Housing, Assanami dan Retno Wijayanti selaku founder CV Indonafaz Group. Founder Indo Nafaz Group, Retno Wijayanti mengatakan kerja sama ini untuk mengembangkan pengolahan daun kelor atau Moringa Oleifera dengan standar internasional di Timor Leste yang dikenal dengan nama Marungi.
Dalam kesepakatan ini, CV Indo Nafaz Group akan melakukan edukasi dan training tentang pentingnya konsumsi Marungi sebagai superfood, kerjasama dengan Menteri terkait yang lainnya.
“Kami akan melakukan training pengolahan dan industrial Marungi di Timor Leste. Karena pengolahan marungi ini harus benar supaya nutrisi tidak hilang," kata Founder Indo Nafaz Group, Retno Wijayanti, Jumat (7/2/1015).
Pihaknya juga akan melengkapi training untuk marketing dan bisnis, kepada pelaku usaha lokal di Timor Leste yang akan menjalankan program ini. Minister of Rural Development And Community Housing, Assanami mengapresiasi CV Indo Nafaz Group yang ikut berpartisipasi dalam penanganan stunting. Ia menyampaikan pada prinsipnya terbuka dan antusias untuk kerja sama tersebut.
"Kami akan mendukung dan memfasilitasi program ini, karena ini ini menjadi langkah penting untuk menanggulangi stunting, meningkatkan ekonomi desa dan industri di Timor Leste," katanya.
Ia mengatakan dengan ketersediaan Marungi yang sudah diolah di Timor Leste akan dapat membantu dalam pengentasan stunting. Pada kesempatan itu, anggota Rotary International District 3420, Retno melakukan pendekatan ke Rotary Club di Dili untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.
Program ini sejalan dengan area fokus Rotary, kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan pemberantasan penyakit serta pemberdayaan masyarakat desa melalui ekonomi. Hal ini disambut dengan baik oleh rotarian. Melalui koordinasi, sinergi, dan kerja sama ini, diharapkan Timor Leste terbantu untuk mengurangi angka stunting.
Pilot project industri ini akan dimulai di District Suai, bersama dengan Camara De Comercio Industria (CCI) Covalima, Suai, Timor Leste. Permasalahan stunting atau gizi buruk menjadi isu tidak hanya lokal, tapi juga global .
Ia mengatakan dengan ketersediaan Marungi yang sudah diolah di Timor Leste akan dapat membantu dalam pengentasan stunting. Pada kesempatan itu, anggota Rotary International District 3420, Retno melakukan pendekatan ke Rotary Club di Dili untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.
Program ini sejalan dengan area fokus Rotary, kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan pemberantasan penyakit serta pemberdayaan masyarakat desa melalui ekonomi. Hal ini disambut dengan baik oleh rotarian. Melalui koordinasi, sinergi, dan kerja sama ini, diharapkan Timor Leste terbantu untuk mengurangi angka stunting.
Pilot project industri ini akan dimulai di District Suai, bersama dengan Camara De Comercio Industria (CCI) Covalima, Suai, Timor Leste. CCI merupakan kumpulan pengusaha di Negara Timor Leste.
Editor : Eddie Prayitno