Gandeng Sanggar Kegiatan Belajar, Mahasiswa Unisnu Jepara, Tuntaskan Pendidikan Anak Tidak Sekolah

JEPARA, iNewsPantura.id - Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Geneng, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Program kerja dilaksanakan Mahasiswa KKN Unisnu membantu pemerintah Desa Geneng terkait pendataan anak tidak sekolah sekaligus pendampingan menangani permasalahannya.
Dengan menggandeng Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jepara, Mahasiswa Unisnu memberi sosialisasi kepada anak tidak sekolah, terkait pentingnya pendidikan. Sanggar Kegiatan Belajar memiliki peran penting terhadap anak tidak sekolah di Kecamatan Batealit.
Kegiatan sosialisasi Anak Tidak Sekolah kali ini berlangsung di aula Balai Desa Geneng. Selain Sangar Kegiatan Belajar, Tim KKN Unisnu Jepara turut melibatkan pemerintah desa, serta organisasi kepemudaan.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar, Chamidi menyatakan, pembelajaran yang dijalankan memiliki dua kelas, yaitu reguler untuk anak-anak masih usia sekolah sedangkan non reguler untuk murid yang sudah menikah atau bekerja. Di SKB memiliki tambahan pembelajaran lewat daring mulai dari jam 07.30 hingga 12..00 WIB.
"Di SKB itu bisa belajar praktis dan tentunya memiliki kualitas seperti sekolah-sekolah formal pada umumnya, non reguler masuknya juga satu minggu sekali" ungkap Chamidi, Jumat (14/2/2025).
Sementara itu, pengurus Sanggar Kegiatan Belajar, Rain Adhistya menjelaskan, dalam pembelajaran untuk peserta anak tidak sekolah, pihaknya telah menyiapkan materi dalam satu tahun ke depan. Dalam penyampaian materi menggunakan metode yang mudah dipahami dan tidak membosankan.
" Di SKB Batealit juga sudah ada modul yang disiapkan dalam setahun, jadi tiap anak hanya membaca 5 modul dalam satu tahun di tiap mata pelajarannya" jelas Rain.
Salah satu peserta KKN, Arkha Kharisma Sholehah menyatakan, kegiatan belajar untuk kalangan anak tidak sekolah diadakan oleh tim KKN dan menjadi program kerja utama. Mereka tergugah setelah mengetahui banyaknya anak-anak muda di Desa Geneng harus putus sekolah akibat keterbatasan biaya.
"Alhamdulillah, teman-teman tim KKN, organisasi desa dan para peserta anak tidak sekolah antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka mendengarkan materi yang di sampaikan oleh SKB Batealit dan SKB Jepara," ungkap Arkha.
Dengan program ini, Tim KKN Unisnu berharap pemerintah Desa Geneng dapat segera mengatasi permasalahan anak putus sekolah (ATS). Dibutuhkan komitmen dari Pemerintah desa untuk selalu mendampingi anak-anak yang tidak sekolah sehingga kegiatan pembelajaran bisa terus berjalan.
Editor : Suryo Sukarno