get app
inews
Aa Text
Read Next : Sudah Hampir 3 Minggu, Warga Blora Kesulitan Mencari Gas Melon

Pengecer Gas Luar Daerah ikut Antre di Pangkalan Kota Purwodadi, Pemilik Pangkalan Batasi Pembelian

Selasa, 18 Februari 2025 | 15:23 WIB
header img
Warga antre gas LPG di salah satu pangkalan di Kota Purwodadi Grobogan. iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN,iNewsPantura.id- Sejumlah pedagang warung dan eceran dari luar Kota Purwodadi membanjiri sejumlah pangkalan. Para bakul atau pedagang dari luar kecamatan tersebut sempat ditolak oleh pemilik pangkalan,  karena pendistribusian gas LPG 3 kilogram  diutamakan untuk warga sekitar lokasi pangkalan.

Sementara itu,  di pangkalan juga selalu mengalami kehabisan stok karena pengiriman LPG  ke pangkalan juga mengalami keterlambatan. Beberapa pedagang dan pengecer LPG tiga kilogram dari luar Kota Purwodadi, Grobogan sempat ngotot untuk meminta pemilik pangkalan mengizinkan bisa membeli lebih dari satu tabung LPG.

Mereka datang dengan membawa lebih dari empat tabung gas.  Namun pemilik pangkalan yang berada di Desa Jagalan, Kecamatan Purwodadi ini tetap menolak keinginan para pedagang warung dan eceran.

Menurut Ratih, pemilik pangkalan LPG tiga kilogram Desa Jagalan, ia sengaja menolak semua pedagang dari luar kota yang datang berburu gas LPG 3 kilogram di pangkalannya karena lebih mengutamakan warga sekitar yang telah mengantri selama seharian.

Untuk pembeli dari luar kota purwodadi akhirnya diizinkan bisa membeli gas namun hanya satu tabung saja. Stok tabung LPG tiga kilogram yang dikirim di pangkalannya juga sempat mengalami keterlambatan sejak beberapa minggu lalu karena pengiriman ke pangkalan mengalami keterlambatan. 

Dimana  biasanya dalam seminggu dapat kiriman dua kali, namun kini hanya satu kali saja. Namun untuk sekali pengiriman, jumlah tabung yang seharusnya dikirim minggu lalu kemudian dijadikan satu dalam pengiriman kali ini.

“ Untuk pembeli dari luar Jagalan dan sekitarnya saya kasih satu tabung saja karena saya mengutamakan warga sekitar dulu. Dan untuk pedagang atau pengecer juga jumlah pembeliannya saya kurangi. Stok  gas yang dikirim saat ini sangat mepet, kemarin saja pengiriman tertunda dan harus dikirim hari ini barengan karena ada keterlambatan pengiriman ke sini,” jelas Ratih pemilik pangkalan.

Keterlambatan pengiriman membuat warga yang kehabisan gas selama beberapa hari. Mereka terpaksa membeli sayuran di warung karena tidak bisa memasak.  Para pedagang dan pengecer akhirnya hanya pulang dengan membawa satu tabung gas saja.

 Agus Sumanto, warga Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, pedagang warung makan bersama teman-temannya mengaku telah berburu gas LPG di setiap pangkalan agar bisa mendapatkan tabung lpg lebih banyak. Setiap warung buka, ia selalu menggunakan empat tabung LPG untuk memasak.

“ Dari Wirosari tadi saya membawa empat tabung gas karena sekalian belanja ke pasar. Di pangkalan dekat saya cuma dapat satu tabung dan siapa tahun bsa membeli banyak disini, tapi tidak bisa dan hanya diberi jatahs atu juga. Saya kalau berjualan membutuhkan empat tabung gas untuk memasak,” ucap Agus Sumanto.

Sementara itu, beberapa warga dari luar kota Purwodadi, juga datang dan mengantri di pangkalan ini sejak seharian. Mereka rela menempuh perjalanan hingga lebih dari sepuluh kilometer, demi bisa mendapatkan satu tabung LPG 3 kilogram.

Pasalnya harga LPG di warung-warung atau pengecer di desanya sangat mahal yakni mencapai tiga puluh tujuh ribu rupiah per tabung. Mahmud, warga Desa Grobogan,  Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah,  mengantri sejak pagi  hingga sore hari agar bisa mendapatkan kupon.

“ Harga gas di warung-warung pinggir hutan sana sudah sangat mahal, Rp 37.000. Ya terpaksa banyak warga yang membeli karena tidak ada jalan lain. Mau cari di pangkalan sangat jauh. Tapi saya sengaja sempatkan datang kesini dari pagai supaya bisa membeli tabung lebih murah dari pada di warung pinggir hutan sana,” jelas Mahmud, warga Desa Grobogan.

Warga pun mengeluhkan harga LPG 3 kilogram yang sangat mahal yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu di warung-warung atau pengecer. Dalam seminggu pangkalan mendapatkan setoran LPG tiga kilogram sebanyak dua kali. Untuk satu kali pengiriman, pangkalan mendapatkan seratus tabung gas. Namun karena adanya keterlambatan pengiriman, jumlah stok tabung gas kemudian dijadikan satu  yakni menjadi dua ratus tabung dalam satu pengiriman.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut