Polisi Bongkar Makam Balita di Grobogan dan Lakukan Autopsi

GROBOGAN,iNewPantura.id – Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berinisial FAN, tewas diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh pacar ibu angkatnya. Kasus ini terungkap setelah ibu kandung korban merasa curiga atas kematian anaknya dan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Tim Inafis Polda Jawa Tengah membongkar makam FAN di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Palembahan, Kelurahan Kalongan, Purwodadi, untuk dilakukan autopsi. Prosesi pembongkaran berlangsung haru, keluarga dan kerabat korban tampak menangis histeris saat jasad korban dimasukkan kembali ke ambulans usai autopsi dilakukan.
Kasus ini bermula ketika Sri Lestari, ibu kandung korban yang tinggal di Desa Depok, Kecamatan Toroh, merasa curiga atas kematian anaknya yang disebut-sebut karena terjatuh di kamar mandi.
Dugaan semakin kuat setelah Sri melihat adanya memar di dada dan pipi FAN saat memandikan jenazah sebelum dimakamkan. Ia pun melapor ke perangkat desa dan bersama-sama mendatangi Polres Grobogan untuk meminta kejelasan penyebab kematian putranya.
Menurut Agus Supriyadi, perangkat Desa Depok sekaligus kerabat korban, Sri Lestari sempat menawarkan FAN untuk diadopsi melalui media sosial beberapa bulan lalu karena alasan ekonomi. Tawaran tersebut kemudian direspons oleh Masrika, teman Sri, yang akhirnya menjadi ibu angkat FAN.
"Saya di datangi ibu kandung FAN untuk dimintai tolong lapor ke polisi, karena merasa ada kejanggalan dengan anaknya yang baru dimakamkan kemarin. Ada luka lebam di dada, perut dan wajah. Pelaku sempat mengaku kalau korban meninggal karena terjatuh di kamar mandi,"jelas Agus Supriyadi.
Selama tinggal bersama Masrika di Kelurahan Kalongan, korban disebut kerap mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pacar ibu angkatnya, yang diketahui berinisial K.
FAN diduga tewas setelah ditendang di bagian dada oleh pelaku, yang membuat tubuh korban terpental dan kepalanya terbentur tembok kamar mandi.
Pelaku sempat membawa korban ke dua rumah sakit swasta di Purwodadi, namun ditolak karena korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD dr. Soedjati Purwodadi untuk dimandikan dan dikafani sebelum akhirnya dimakamkan.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku K beserta ibu angkat korban untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil autopsi dari tim Inafis Polda Jawa Tengah untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujarnya.
Usai autopsi, jasad FAN dipindahkan ke TPU Desa Depok, Kecamatan Toroh, agar lebih dekat dengan rumah ibu kandungnya. Proses pemakaman ulang kembali diiringi tangis haru dari pihak keluarga.
Kasus ini kini dalam penanganan intensif pihak berwenang, dan menjadi sorotan masyarakat atas perlunya pengawasan lebih terhadap proses adopsi anak serta perlindungan anak dari kekerasan di lingkungan keluarga.
Editor : Eddie Prayitno