Program Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Bertambah Satu Sekolah

GUNUNGKIDUL , iNewsPantura.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul kini diperluas dengan bertambahnya satu sekolah penerima manfaat. Setelah sebelumnya dilaksanakan di SDN 1 Wonosari dan SMPN 1 Wonosari, kini SMKN 3 Wonosari juga turut serta dalam program ini.
Komandan Kodim 0730 Letkol Inf Roni Hermawan mengungkapkan bahwa penambahan sekolah ini dilakukan setelah evaluasi pelaksanaan perdana di dua sekolah sebelumnya pada Senin (17/2/2025). "Dari evaluasi itu, kami mulai memperbaiki kendala-kendala yang ada. Dan akhirnya, pada Kamis (20/2/2025), kami melakukan perluasan layanan ke SMKN 3 Wonosari. Alhamdulillah, sejauh ini berjalan lancar," ujarnya.
Di SMKN 3 Wonosari, program MBG menyasar 1.194 siswa. Namun, dalam pelaksanaan perdananya, hanya 700 siswa yang dapat dilayani karena 494 siswa lainnya sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dengan bertambahnya satu sekolah ini, tersisa satu sekolah lagi dalam target program MBG, yaitu SMAN 1 Wonosari. Letkol Roni menambahkan bahwa pelaksanaan MBG di sekolah tersebut masih menunggu kesiapan dan evaluasi lebih lanjut. "Kami mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Jika sudah sesuai dengan harapan dan tidak ada kendala, program ini akan ditingkatkan kembali," jelasnya.
Saat ini, pendanaan program MBG sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional. Program ini dijalankan melalui dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kodim 0730/Gunungkidul, yang menyasar sekitar 3.000 orang di empat sekolah yang menjadi pilot project, yakni SDN 1 Wonosari, SMPN 1 Wonosari, SMAN 1 Wonosari, dan SMKN 3 Wonosari.
"Jika mekanisme pelayanan semakin matang dan tidak ada kendala evaluasi, maka target layanan SPPG akan diperluas, termasuk mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di sekitar dapur sehat," tambahnya.
Terkait pelaksanaan MBG selama Ramadan, Letkol Roni menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut. "Untuk puasa kami belum monitor, masih menunggu arahan. Jika tetap berjalan, makanan akan disesuaikan dengan kebutuhan berbuka puasa," tandasnya.
Editor : Suryo Sukarno