Polres Pekalongan Gelar Operasi Ketupat Candi 2025 untuk Pengamanan Mudik Lebaran

PEKALONGAN, iNewsPantura.id  – Dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polres Pekalongan menggelar upacara pasukan Operasi Ketupat Candi 2025 pada Jumat (21/3) di halaman Polres Pekalongan. Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso W. 

Operasi Ketupat Candi 2025 akan berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025, dengan tujuan memastikan kelancaran arus mudik, memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta mencegah potensi gangguan keamanan selama perayaan Lebaran.

Dalam amanatnya, Kapolres membacakan instruksi dari Kapolri yang menekankan pentingnya sinergi antara Kepolisian, TNI, dan instansi terkait dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama mudik dan perayaan Idul Fitri. "Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik, menjaga keamanan, serta memastikan kelancaran lalu lintas di wilayah Kabupaten Pekalongan," ujar AKBP Doni.

Sebanyak 462 personel gabungan dari TNI-Polri, Dishub, BPBD, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP akan dikerahkan. Mereka ditempatkan di tiga pos pengamanan, yakni di Bebekan Kedungwuni, IBC Wiradesa, serta rest area 338A, serta satu pos pelayanan di exit tol Bojong.

Kapolres juga menyampaikan bahwa operasi ini akan berfokus pada pengamanan jalan tol, termasuk kemungkinan penerapan sistem one way, sesuai keputusan Kakorlantas Polri. Selain itu, pengamanan juga akan dilakukan di pusat-pusat aktivitas masyarakat di wilayah Kabupaten Pekalongan.

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Doni menekankan pentingnya pelayanan yang humanis dan responsif selama pengamanan mudik. "Petugas harus memberikan edukasi kepada pengemudi, melakukan pengecekan kesehatan, memastikan kesiapan kendaraan, serta meningkatkan kewaspadaan di titik-titik rawan kecelakaan," pungkasnya.

Dengan kesiapan yang matang, diharapkan Operasi Ketupat Candi 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Lebaran.

Editor : Suryo Sukarno