get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengendara Motor Terjatuh dan Tewas, Diduga Korban Tabrak Lari

Tips Investasi Reksadana untuk Karyawan dengan Dana Terbatas 

Selasa, 22 Maret 2022 | 06:55 WIB
header img
Ilustrasi

Anda karyawan dan mau investasi reksadana dengan dana terbatas? simak tips berinvestasi Reksadana untuk karyawan berikut ini.

Bagi karyawan tingkat menengah dan bawah, penghasilan yang terbatas membuat perencanaan keuangan sukar untuk dilakukan. Gaji yang pas-pasan kadang kala menjadi alasan seseorang untuk menunda melakukan investasi. Padahal, ada banyak jenis investasi untuk karyawan yang bisa dimulai dengan dana terbatas.

Namun, tahukah Anda jika karyawan tetap bisa memulai investasi secara optimal dengan penghasilan yang terbatas caranya adalah dengan memahami dulu produk yang dapat dibeli serta langsung mempraktekkannya.

Semenjak kemunculan reksa dana, investasi bisa dilakukan oleh siapa pun. Nah, bagi Anda karyawan kantoran yang masih merasa bingung menata keuangan untuk berinvestasi, simak tips berinvestasi reksadana untuk karyawan  berikut ini.

1. Pahami Dulu Ragam Produknya

Sebelum terjun ke dunia investasi, Anda harus lebih dulu mempelajari bagaimana cara kerja dan ragam dari setiap pilihan produknya. Beberapa hal yang wajib diketahui tentang investasi adalah pengertian, cara kerja, untung dan rugi, termasuk tips dalam memilihnya sesuai kebutuhan dan profil risiko.

Setelah itu, Anda bisa menyelami lebih dalam dengan mempelajari aspek terkait investasi yang lebih spesifik. Sebagai contoh, jika tertarik untuk membeli reksa dana, kenali dulu definisinya, cara kerja, kelebihan dan kekurangan, tips memilih, cara membeli dan juga menjualnya. Dengan begitu, barulah Anda bisa terjun ke dunia investasi dengan tujuan dan strategi yang jelas.

2. Pelajari Cara Kerja dan Mulai dalam Nominal Kecil

Tips selanjutnya dalam berinvestasi bagi karyawan kantoran adalah mulai memperhatikan mempelajari cara kerja dan mulai dengan nominal kecil. Tidak harus dalam jumlah besar sekaligus, Anda bisa memulai investasi dengan nominal yang kecil terlebih dulu sembari membiasakan diri dan belajar memahami cara kerjanya.

Terkait platformnya, Anda dapat memilih layanan atau aplikasi investasi online yang bisa diakses melalui smartphone, ataupun melalui bank dan perusahaan sekuritas dan membelinya secara offline. Misalnya, coba beli salah satu produk reksa dana secara online.

Yang terpenting, karena tujuannya untuk mengenal dan juga mendapatkan pengalaman berinvestasi, usahakan untuk tidak langsung panik saat nilai portofolio memerah. Melainkan, usahakan untuk mencari tahu apa faktor yang menyebabkan nilai reksa dana menurun, dan antisipasi di aktivitas investasi yang selanjutnya.

3. Jangan Tunda Investasi

Setelah mulai memahami cara kerja investasi, proses pembelian, dan juga penjualannya, langkah selanjutnya yang penting untuk dilakukan adalah membiasakan diri untuk menanam modal. Khususnya pada reksa dana, Anda tidak harus mengumpulkan dana dalam jumlah besar terlebih dulu agar bisa berinvestasi. Tak sedikit reksa dana yang membolehkan investor menanam modal mulai dari 10 ribu Rupiah saja.

Selain itu, sesuaikan aktivitas investasi ini dengan tujuan finansial yang ingin diraih, misalnya, dana pernikahan, tabungan untuk berlibur, maupun sebagainya. Sembari melihat pergerakan nilai portofolio, tidak butuh waktu lama Anda akan mulai terbiasa untuk berinvestasi dan menjadikannya sebagai habit.

4. Optimalkan Kebiasaan Investasi

Tips yang keempat, usahakan untuk mulai menyusun strategi dan pengelolaan keuangan guna mengoptimalkan kebiasaan investasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menyisihkan sebagian penghasilan dengan nominal dana yang tetap setiap bulannya. Bila perlu, aktifkan fitur auto debit agar Anda bisa selalu berinvestasi secara rutin dengan nominal yang telah ditentukan sesuai kondisi finansial dan tujuan investasi.

5. Pilih Produk Investasi yang Paling Pas dengan Kebutuhan

Tips terakhir, pilih produk investasi yang dirasa paling pas dengan kebutuhan. Bagaimana cara menentukan produk investasi yang paling optimal? Hal pertama yang perlu ditentukan adalah tujuan investasi, misalnya, untuk membeli rumah, dana berlibur, maupun dana pendidikan, termasuk jangka waktu pengumpulannya.

Setelah itu, sesuaikan tujuan dan jangka waktu investasi tersebut dengan instrumen yang tepat. Jika jangka pendek, usahakan untuk memilih produk investasi berisiko rendah, seperti, deposito atau reksa dana pasar uang. Sebaliknya, jika jangka waktu investasi di atas 5 tahun, instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham mungkin akan lebih ideal untuk dipilih karena mampu memberikan potensi keuntungan yang lebih besar

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut