get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Jepara Berikan Sosialisasi Larangan PKL Berjualan di Trotoar dan Bahu Jalan

Kunjungi Jepara, Wamen Kebudayaan Dukung Ukir Jadi Warisan Dunia

Sabtu, 19 April 2025 | 14:57 WIB
header img
Wamen Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo saat sesi foto bersama Bupati Jepara Witiarso Utomo beserta jajaran kepala dinas dan Skpd, Sabtu (19/4/2025).. Foto: iNews/ Alip S

JEPARA, iNewsPantura.id - Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo kunjungan kerja ke Kabupaten Jepara pada Sabtu (19/4/2025). Kegiatan diawali dari Pendopo Kartini, tempat bersejarah perjalanan Raden Ajeng (RA) Kartini.

Di pendopo, Giring disambut langsung oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar beserta jajaran Forkopimda dan para kepala perangkat daerah.

Pada kesempatan itu, Wamen meninjau kamar pingit R.A. Kartini, saksi bisu lahirnya pemikiran emansipasi dan nasionalisme. Ia juga mengunjungi sekolah perempuan rintisan Kartini di bagian belakang serambi pendopo, serta kamar milik Ngasirah, ibu sang pahlawan.

Setelah meninjau situs bersejarah, kegiatan berlanjut dengan seremoni di pendopo. Acara dibuka dengan penampilan Tari Dewi Tri Sekti, yang terinspirasi dari tiga tokoh perempuan Jepara, yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A. Kartini.

Dalam sambutannya, Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara menyampaikan terimakasih atas kunjungan kerja Wamenbud Giring. Ia menegaskan bahwa Jepara adalah tanah kelahiran tokoh-tokoh besar bangsa.

"Jepara merupakan tanah kelahiran dua tokoh besar yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, yaitu R.A. Kartini dan Ratu Kalinyamat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mas Wiwit menyoroti kontribusi Kartini dalam merintis ekonomi kerakyatan, dan peran Ratu Kalinyamat sebagai simbol nasionalisme maritim. “R.A. Kartini memulai embrio ekonomi kerakyatan melalui kerajinan, sedangkan Ratu Kalinyamat membangun Jepara sebagai pusat pertukangan dan ukir,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen pelestarian,  pihaknya telah menetapkan visi pembangunan berkelanjutan. Diungkapkannya, komitmen menjadikan Jepara sebagai pusat ukir dunia, salah satunya melalui program seperti Festival Ukir Internasional. 

Pada kesempatan itu, Wamen Giring mengapresiasi langkah pelestarian budaya yang dilakukan oleh Pemkab Jepara. Ia menekankan pentingnya ketahanan budaya sebagai bagian dari kekuatan nasional.

 “Selain ketahanan pangan, kita juga perlu memperkuat ketahanan budaya,” kata dia.

Ia juga mengungkapkan dukungan penuh terhadap upaya Jepara untuk mendorong seni ukir menjadi warisan dunia.

 “Atas nama Kementerian Kebudayaan, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelestarian warisan budaya tak benda nasional, termasuk ukiran Jepara,” tutur Giring.

Ia memastikan bahwa kementeriannya akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam proses pengajuan ke UNESCO. “Kami siap full asistensi agar ukiran Jepara bisa menjadi bagian dari Intangible Cultural Heritage dunia,” tegasnya.

Setelah dari pendopo, rombongan melanjutkan kunjungan ke sentra industri seni patung dan ukir di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara. Di lokasi ini, Wamen Giring bersama Bupati Witiarso menyambangi sejumlah galeri kerajinan kayu.

Dalam suasana santai, keduanya terlibat permainan menebak harga produk, mulai dari suvenir hingga furnitur dan gebyok. Saat berada di Mayasa Gallery, Giring menebak harga salah satu gebyok seharga Rp150 juta. “Saya kira harga gebyok ini Rp150 juta,” ujarnya sambil tersenyum.

Ternyata harga sesungguhnya hanya Rp15 juta. Ia mengaku terkejut dengan selisih harga tersebut. “Sangat berbeda dengan di toko Jakarta,” ungkapnya.

Meski harga terjangkau, Mas Bupati Wiwit menegaskan kualitas produk tetap terjaga. “Tak hanya harga yang kompetitif, juga terjaga kualitasnya,” kata dia.

Mengetahui hal itu, Wamen Kebudayaan Giring pun menegaskan kesiapannya untuk membantu mempromosikan produk lokal Jepara. “Kami (Kementerian Kebudayaan) siap membantu, berkolaborasi maupun mempromosikan,” ucap Giring.

Di akhir kunjungan, Wamen menitipkan harapan agar Jepara terus konsisten menjaga dan mengembangkan budaya sebagai kekuatan identitas bangsa. “Saya titip kebudayaan di sini. Ayo kita kolaborasi. Saya siap datang kembali kapan pun dibutuhkan,” tandasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut