get app
inews
Aa Read Next : Update Info Haji 2024: Jamaah Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Bandara Madinah

Waspada! Ilmuwan : Darah dari 80% Manusia Tercemar Mikroplastik

Sabtu, 26 Maret 2022 | 08:48 WIB
header img
Waspada bahaya Mikroplastik bagi kesehatan tubuh (foto: Freepic)

Para Ilmuwan telah berhasil menemukan bahwa darah dari 80% responden manusia terbukti tercemar mikroplastik, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa penggunaan media  plastik  dalam kehidupan kita sehari hari sangat berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan. Plastik yang sudah tidak terpakai akan menjadi sampah plastik, dan jumlahnya tidak sedikit di bumi ini.

Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.

Temuan tersebut menunjukkan partikel-partikel plastik dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh dan memungkinkan mereka bersarang di organ tubuh manusia karena terdapat di dalam darah. Dampaknya bagi kesehatan masih belum diketahui

"Tetapi para peneliti khawatir, karena mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel manusia dalam penelitian skala laboratorium. Di sisi lain, partikel polusi udara sudah terbukti masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya," ungkap laporan terbaru The Guardian, dikutip MNC Portal, Jumat (25/3/2022).

Laporan penelitian ini juga mengungkapkan bahwa manusia saat ini kebanyakan sudah keracunan mikroplastik tersebut. Bukan hanya orang dewasa, tapi mereka yang masih bayi pun sudah tercemar polusi plastik ini, terbukti dari ditemukannya mikroplastik dalam kotoran bayi.

Bagaimana studi dilakukan?

Para ilmuwan menganalisis sampel darah dari 22 donor anonim yang semuanya orang dewasa sehat. Dari 22 sampel darah tersebut, 17 di antaranya mengandung partikel plastik atau mikroplastik.

Hasil studi menunjukkan bahwa setengah dari sampel mengandung plastik PET atau plastik yang biasa dipakai untuk botol minuman, sepertiga mengandung polistirena atau jenis plastik yang digunakan untuk mengemas makanan, dan seperempat sampel darah mengandung polietilen atau jenis plastik yang biasa dipakai untuk kantong plastik.

"Studi kami ini merupakan indikasi pertama bahwa manusia sekarang memiliki partikel plastik di dalam darahnya. Ini hasil studi yang sangat mengejutkan," kata Profesor Dick Vethaak, ahli ekotoksikologi di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda.

"Studi lanjutan untuk melihat hasil dari koresponden yang lebih besar dan jenis polimer atau plastik yang lebih beragam lagi untuk diujikan tengah dikerjakan sekarang," tambah Prof Vethaak.

Lantas, apa makna dari temuan ini? Apakah manusia perlu khawatir dengan ditemukannya mikroplastik di dalam darah?

Prof Vethaak menegaskan, tentu saja manusia perlu khawatir. Partikel plastik yang masuk ke dalam darah, katanya, bisa bertahan di sana dan akhirnya menyebar ke banyak organ tubuh manusia.

Terlebih, kekhawatiran itu amat besar pada kelompok bayi yang ternyata sudah terpapar polusi plastik dari botol plastik yang dipakainya untuk minum susu. "Ini benar-benar mengkhawatirkan," tegasnya.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Environment International. Studi dilakukan dengan mengadaptasi teknik yang sudah ada untuk mendeteksi dan menganalisis partikel sekecil 0,0007 mm.

Tim peneliti diketahui menggunakan jarum suntik baja dan tabung kaca untuk menghindari kontaminasi plastik dari alat uji dan menguji jenis mikroplastik menggunakan sampel kosong.

Editor : Hadi Widodo

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut