get app
inews
Aa Text
Read Next : Agustina, Wali kota Semarang Targetkan Kota Semarang Kembali Juara Umum POPDA Jateng

Kolaborasi Media dan Industri Gas: Menciptakan Berita Berimbang di Tengah Tantangan

Selasa, 20 Mei 2025 | 07:22 WIB
header img
Kolaborasi Media dan Industri Gas: Menciptakan Berita Berimbang di Tengah Tantangan . Foto : iNews / Herry P

TANGERANG, iNewsPantura.id - ExxonMobil ajak sejumlah wartawan dilingkungan Hulu Migas ikuti acara Empowering Regional Journalists (pelatihan wartawan daerah), bertajuk "Exploring Indonesia's Oil & Gas Sectorwith Insight & Integrity di Santika Hotel BSD Tangerang, Banten, Senin 19 Mei 2025.

Harapannya dalam pelatihan wartawan daerah meliput sektor Migas Indonesia dengan wawasan dan Integritas.

Sejumlah topik yang akan dibahas didalam pelatihan wartawan daerah meliputi Siklus proyek Migas Indonesia, Kontraktor Kontrak Kerjasama, Dana Bagi Hasil (DBH), Paticipating Interst (PI) dan Transisi Energi, Dekarbonisasi, Carbon Capture Storage (CSS).

Para narasumber yang dihadirkan sangat kompeten di bidangnya masing - masing, diantaranya Hudi D. Suryodipura (Head of Communication SKK Migas), Dr. A Rinto Pudiyantoro (Dosen Universitas Pertamina), Anggit Raksajati (Center for CO2 & Flared Gas Utilization ITB Center of Excellence (CoE) of CSS-CCUS Indonesia).

Hudi D. Suryodipura selaku Head of Communication SKK Migas mengatakan peran media dalam menyampaikan berita yang berimbang di dunia Migas semakin penting, agar informasi yang yang disampaikan akurat dan tidak menyesatkan.

Dalam era digital saat ini, judul berita sering kali menjadi faktor utama yang menarik perhatian pembaca. 

Oleh karena itu, penting bagi wartawan untuk tidak hanya fokus pada judul, tetapi juga memahami substansi dari setiap isu yang dilaporkan. 

"Jangan sampai judul menjadi penghakiman yang menyesatkan," kata Hudi.

Hudi menekankan bahwa penyampaian kritik harus didasari pemahaman yang kuat. "Sering kali, kritik yang disampaikan tanpa memahami esensi dari isu justru menimbulkan kebingungan di masyarakat," ujarnya.

Diskusi juga menyoroti pentingnya memberikan ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan pendapat. 

Hudi juga menekankan bahwa dalam setiap penyampaian kritik atau informasi, harus ada keseimbangan dan keadilan untuk semua pihak yang terlibat.

Pertemuan ini diakhiri dengan harapan agar kolaborasi antara media lokal dan industri gas dapat terus ditingkatkan.

"Kami berharap media dapat membantu menyampaikan informasi yang benar dan berimbang, sehingga dapat meminimalisir gangguan dari masyarakat lokal terhadap proyek-proyek industri," tutup Hudi.

Pemateri kedua, Dr. A Rinto Pudiyantoro seorang Dosen Universitas Pertamina ini lebih menekankan kepada kontrak bagi hasil dalam dunia Migas.

Ada dua sistem pertama Cos Recovery dan Gross Split, yang masing - masing memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda. 

ExxonMobil di Bojonegoro, Jawa Timur kontrak bagi hasil Migasnya menggunakan Cos Recovery, yaitu semua pembiayaan mulai awal pengeboran hingga keluar minyaknya dan resikonya ditanggung oleh ExxonMobil.

"Disini Pemerintah akan mengembalikan semua biaya operasional itu, setelah sumur tersebut menghasilkan gas secara aktif", ujarnya.

Wartawan juga diajak untuk menghitung angka dana bagi hasil (DBH) Migas dan DBH PBB Migas agar mereka bisa tahu bahwa Kabupaten/ Kota penghasil dan sekitarnya selain mendapatkan DBH Migas, mereka juga mendapatkan DBH PBB Migas yang nilainya juga besar.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan informasi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat, sekaligus mendukung kelancaran operasional industri di daerah.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut