get app
inews
Aa Text
Read Next : Rutan Temanggung Ikrarkan Komitmen Bebas Narkoba dan HP

Forum Masyarakat Borobudur Gelar Diskusi Soal Kebijakan Pengelola Candi yang Rugikan Warga

Sabtu, 31 Mei 2025 | 09:04 WIB
header img
Forum Masyarakat Borobudur Gelar Diskusi Soal Kebijakan Pengelola Candi yang Rugikan Warga. Foto : iNews / Dimas Yuli

MAGELANG, iNewsPantura.id - Forum Masyarakat Borobudur Bangkit (FMBB) menggelar diskusi Sarasehan Masyarakat Borobudur: "Kolaborasi dan Sinergi Untuk Perbaikan dan Penghidupan Bersama" yang digelar di Ghaisan Farm Ngaran Borobudur, pada Rabu (28/5). 

Dalam diskusi dari Forum Masyarakat Borobudur Bangkit (FMBB) ini untuk menyatukan satu suara menjadi satu frekuensi harmoni agar Borobudur menjadi ruang publik yang bisa bersinergi. Selain dengan masyarakat, pemangku kebijakan bisa mengayomi para pelaku usaha, pedagang, pelaku seni dan budaya, serta pelaku wisata agar mendapatkan ruang profit untuk kesejahteraan masyarakat.

Diprakarsai dan difasilitasi oleh Puguh Owner Ghaisan Farm, forum ini memantik narasinya agar TWC (Taman Wisata Candi) tidak mempersulit keberadaan pelaku ekonomi masyarakat untuk bisa menjadi mitra usaha dengan regulasi yang bijak, yang tidak bersifat konfrontatif dgn tidak memberikan batasan yang pada akhirnya membuat kunjungan wisatawan menjadi berkurang dan berimbas pada kontribusi perekonomian masyarakat sekitar.

Camat Borobudur, Subiyanto SH.MM dalam hal ini, menarik garis benang merah, mengenai kebijakan Regulasi candi nantinya akan di sinergikan dengan keinginan suara masyarakat yang menuntut adanya kelayakan perlakuan dalam kemitraan.

"Dari diskusi ini, kami akan mengiventarisasi rumusan yang diharapkan oleh masyarakat yang nantinya setelah ada rumusan ini akan dikomunikasikan kepada pemangku kebijakan terutama di tingkat atas. Baik pengelola taman wisata maupun pemerintah daerah". ujar Subiyanto.

Senada dengan keinginan yang sama, dalam forum juga dihadiri para seniman yang menyuarakan kegelisahan bathinnya. Sebagai bentuk kritik sosial secara humanis, seniman memvisualisasikannya lewat puisi yang membuat publik cukup hanyut dengan kedalaman lantunan baitnya.

Nuryanto, sebagai Pelaku Seni dan Budaya Borobudur berharap para pelaku seni budaya bisa memberi perubahan lingkungan lewat seni dan edukasi agar masyarakat lebih cerdas dan memiliki SDM yang mumpuni. Sehingga bisa meningkatkan kualitas dalam perbaikan ekonomi.

"Kita harus tanggap akan kebijakan. namun kebijakan yang kita ikuti justru berdampak pada pembatasan-pembatasan. Maka diharapkan kebijakan tersebut bukan menjadi membatasi namun justru menjadi aturan bersama yang nantinya menjadikan Taman Wisata Candi Borobudur menjadi milik bersama". terang Nuryanto.

Dalam season dialog terakhir, terangkum adanya pendampingan hukum secara legalitas, agar masyarakat kawasan Borobudur bisa mendapatkan haknya, untuk mendapatkan Zona perlindungan yg layak. Selebihnya mengharap Masyarakat Borobudur untuk bisa terlibat langsung untuk berjuang mendapatkan haknya dalam ikut mengelola keberadaan kawasan wisata candi Borobudur.

Komunitas FMBB ini adalah harapan masyarakat kecil Borobudur yang tertindas oleh kebijakan regulasi TWC dengan menutup pintu utama masuk candi dan pembatasan zona masuk candi sehingga mengakibatkan penurunan angka wisatawan dan hal tersebut memperburuk perekonomian masyarakat.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut