get app
inews
Aa Text
Read Next : Forum Masyarakat Borobudur Gelar Diskusi Soal Kebijakan Pengelola Candi yang Rugikan Warga

Zumi Art Gallery, Mengubah Limbah Jadi Karya Etnik Bernilai di Tengah Riuh CFD Kudus

Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:20 WIB
header img
Zumi Art Gallery, Mengubah Limbah Jadi Karya Etnik Bernilai di Tengah Riuh CFD Kudus . Foto : iNews/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id -- Di tengah semarak Car Free Day (CFD) setiap Minggu pagi di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, ada satu sudut yang tak pernah sepi dari perhatian pengunjung. Bukan karena dentuman musik atau aksi panggung, melainkan karena sederet karya etnik yang unik—semua tersaji di atas meja sederhana milik Zumi Art Gallery.

UMKM ini bukan sekadar tempat menjajakan kerajinan. Di balik gantungan kunci, hiasan dinding, puzzle edukatif, hingga mobil-mobilan kayu, tersimpan kisah inspiratif tentang semangat berkarya dari limbah yang dianggap tak lagi bernilai.

Adalah Fahzumi, penggagas Zumi Art Gallery, yang selama lebih dari dua dekade berkecimpung sebagai karyawan perusahaan furniture ekspor-impor di Jepara. Ketika memasuki masa pensiun, ia justru menemukan panggilan baru dari tumpukan sisa kayu jati di tempat kerjanya.

“Sayang kalau dibuang. Saya pikir, kenapa tidak saya olah jadi kerajinan yang punya nilai seni dan bisa dijual?” ujar Fahzumi, saat ditemui pada Jumat, 23 Mei 2025.

Dari situ lahirlah karya-karya bernuansa tradisional—simbol kecintaan terhadap budaya lokal dan kepedulian terhadap lingkungan. Tidak hanya estetis, produk-produknya membawa pesan tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan limbah secara kreatif.

Keunikan karya Fahzumi pun pernah menarik perhatian Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, yang tengah meninjau CFD. Ia menyempatkan mampir dan berbincang langsung dengan Fahzumi, seraya memberikan dukungan moral terhadap pelaku UMKM kreatif saat itu.

“Saya bangga ada warga Kudus yang mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi. Ini bentuk inovasi yang harus kita dukung bersama,” ujar Sam’ani.

Sebagai bentuk apresiasi, Fahzumi memberikan salah satu karya spesial: hiasan meja berbentuk daun tembakau—ikon khas Kudus yang dikenal sebagai kota kretek.

“Simbol itu saya rasa cocok untuk beliau. Daun tembakau adalah identitas Kudus, dan hiasan ini menggambarkan keramahan serta kedekatan beliau dengan masyarakat,” tutur Fahzumi.

Kini, kehadiran Zumi Art Gallery di CFD tak hanya menjadi ajang pamer karya, tapi juga simbol harapan bahwa kreativitas, keberanian, dan kecintaan pada budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Apalagi, dukungan pemerintah daerah menjadi motivasi besar bagi pelaku UMKM lainnya untuk terus berkembang.

Meski saat ini Zumi Art Gallery masih mengandalkan penjualan offline, Fahzumi tengah bersiap merambah pasar digital.

“Ke depan saya ingin memperluas jangkauan melalui platform online. Saya yakin, produk lokal Kudus punya daya saing yang kuat, bahkan sampai ke luar negeri,” tegasnya optimistis.

Bagi yang ingin melihat atau memesan langsung karya-karya Zumi Art Gallery, bisa mengunjungi akun Instagram @zumiart_gallery atau datang langsung ke lapaknya di CFD Kudus, tepatnya di pertigaan Gang 1, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut