get app
inews
Aa Text
Read Next : Dorong SPMB Akuntabel, Agustina Wali kota Semarang Keluarkan Surat Edaran Anti Gratifikasi

Kemeriahan Tradisi Perang Obor Tegalsambi Jepara , Mengundang Perhatian Ribuan Warga 

Selasa, 10 Juni 2025 | 08:49 WIB
header img
Peserta Tradisi perang Oboro di Desa Tegalsambi, Jepara, Jawa Tengah beradu pukul dengan menggunakan api obor dari daun pisang berbalut daun kelapa, Senin {9/6/2025} malam. Foto : iNews / Alip S

JEPARA, InewsPantura.id – Tradisi budaya Perang Obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Jepara, kembali digelar sangat meriah dalam rangka Sedekah Bumi, Senin (09/06/2025) malam. Ribuan warga memadati jalan desa untuk menyaksikan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berlangsung sangat meriah dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.

Bupati Jepara Witiarso Utomo didampingi Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar  menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung pelestarian Perang Obor, termasuk menambah penerangan dan pencahayaan agar acara tahun depan lebih meriah.

“Alhamdulillah malam ini berlangsung meriah. Kami ingin tahun depan lebih semarak lagi. Sudah kami sampaikan ke Bappeda agar dukungan bisa lebih masif, dan teman-teman media juga bisa bantu promosinya,” Kata Witiarso.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Tegalsambi, Agus Santoso, mengatakan ke depan akan ada lebih banyak inovasi, terutama dari sesi pra-acara agar wisatawan bisa lebih lama menikmati rangkaian kegiatan.

“Tahun ini kita mulai dengan pengenalan batik Perang Obor dalam berbagai varian dan mengajarkan Tarian Obor kepada siswa SD dan SMP,” jelasnya.

Sementara itu, wisatawan asal Semarang, Rinto mengaku sengaja datang karena penasaran dengan kemeriahan Perang Obor yang setiap tahunnya digelar. “Ternyata ini sangat menarik, bentuk wisata budaya yang otentik dan tetap dijaga. Saya sangat menikmati acaranya,” ungkapnya.

Tanpa rasa takut peserta tradisi perang obor saling pukul menggunakan api yang membara dari pelepah kelapa dan daun pisang. Mereka saling serang tanpa pandang siapa lawan maupun kawan.
 
Dibutuhkan nyali besar untuk menjadi seorang peserta perang obor, meski telah mengenakan pakaian berlapis lengan panjang serta pelindung kepala. Peserta harus berani menahan panas percikan api,hingga resiko luka bakar.
 
Perang obor merupakan rangkaian tradisi sedekah bumi Desa Tegalsambi di setiap tahun. Tradisi ini menjadi warisan leluhur yang telah dijaga kelestariannya, karena menjadi aset budaya daerah dan nasional.
 
Tradisi perang obor berawal dari cerita rakyat, adanya wabah penyakit hewan ternak warga setempat. Penyakit hewan ternak sembuh, setelah dua tokoh mbah gemblong dan kyai babatan, terlibat saling pukul dengan menggunakan obor dari pelepah kelapa dan daun pisang.

Tak jarang peserta maupun penonton mengalami luka bakar akibat percikan api. Untuk mengobati luka bakar, pihak desa telah menyediakan obat tradisional berbahan minyak kelapa dan beragam bunga.
 
Kemeriahan tradisi perang obor selalu mengundang perhatian ribuan warga. Perang obor mampu menggerakan destinasi wisata yang ada di Desa Tegalsambi,diantaranya wisata pantai.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut