Seleksi KKO SMP 3 Kudus di Mulai: 140 Siswa Berebut 32 Kursi

KUDUS, iNewsPantura.id -- Stadion Wergu Wetan, yang biasanya menjadi arena pertandingan olahraga profesional di Kabupaten Kudus, pagi ini disulap menjadi medan seleksi bagi ratusan calon siswa yang ingin bergabung dengan Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMP Negeri 3 Kudus.
Sebanyak 140 peserta dari berbagai SD negeri dan swasta mengikuti tes seleksi tahap awal, memperebutkan 32 kursi eksklusif yang tersedia untuk tahun ajaran 2025/2026.
Koordinator seleksi, Cucun Sulistyo mengatakan, seleksi ini menjadi momen krusial dalam proses pembinaan atlet muda Kudus. “Pelaksanaan di stadion bukan tanpa alasan—lokasi tersebut dipilih karena kelengkapan fasilitas, daya tampung yang besar, dan suasana kompetitif yang sesuai untuk menguji kemampuan fisik peserta,” katanya
Tahapan seleksi hari ini difokuskan pada tes fisik umum. Para peserta menjalani serangkaian ujian seperti lari 40 meter, lari shuttle run (kelincahan), lompat jauh tanpa awalan (daya ledak otot kaki), hingga sit-up dan push-up (daya tahan otot).
Semua kegiatan dilakukan di lintasan dan lapangan rumput Stadion Wergu, disaksikan langsung oleh panitia dan tim pelatih profesional yang didatangkan khusus untuk menjaga objektivitas penilaian.
“Seleksi ini bukan hanya soal kuat atau cepat, tapi juga melihat konsistensi dan teknik dasar. Karena mereka nanti akan dibina secara jangka panjang,” lanjut Cucun saat ditemui di lokasi.
Setelah menjalani tes umum hari ini, peserta yang lolos akan mengikuti seleksi keterampilan khusus sesuai dengan cabang olahraga pilihan, seperti sepak bola, voli, panahan, bulu tangkis, tenis meja, dan renang. Tes cabang khusus ini akan berlangsung pada 12–13 Juni 2025, tetap dipusatkan di kompleks Stadion Wergu dan sejumlah fasilitas olahraga terdekat yang representatif.
Setiap anak punya potensi berbeda. Seleksi umum menyaring secara fisik, sedangkan tes cabang membantu kami mengenali bakat alami mereka. Misalnya, ada anak yang secara fisik biasa saja, tapi luar biasa di panahan.
Menurut kepala SMP 3 Kudus, Sunaryo, yang memantau langsung di lokasi mengatakan, dari 140 peserta ini nanti, hanya 32 siswa yang akan diterima masuk KKO SMP 3 Kudus tahun ini—jumlah yang setara dengan satu kelas penuh. Hal ini menjadikan seleksi berlangsung sangat ketat, mengingat rasio penerimaan hanya sekitar 1:4.
Pihak sekolah memastikan proses seleksi berjalan transparan, dengan hasil akhir yang disusun dalam jurnal peringkat, bukan sistem gugur. “Semua peserta akan diurutkan dari peringkat 1 sampai terakhir. Yang masuk 32 besar berhak diterima,” terang Sunaryo.
Di sisi luar stadion, para orang tua tampak setia menunggu sembari memberi semangat. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan harapan besar agar anak mereka dapat lolos dan mendapat pembinaan yang terarah.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga kabupaten Kudus juga turut memantau jalannya seleksi sebagai bagian dari komitmen daerah membina prestasi olahraga sejak usia dini.
Hasil seleksi dijadwalkan akan diumumkan secara resmi pada 16 Juni 2025 melalui website sekolah dan papan pengumuman di SMP 3 Kudus. Peserta yang tidak lolos seleksi KKO tetap memiliki peluang untuk mendaftar melalui jalur reguler pada PPDB Kudus.
“Program KKO ini bukan hanya untuk mengejar prestasi sekolah, tapi investasi jangka panjang untuk atlet daerah. Kami bangga bisa menjaringnya dari fasilitas terbaik di kota ini, yakni Stadion Wergu Wetan,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepamudaan dan Olahraga, Anggun Nugroho, yang turut hadir di lokasi seleksi.
Anggun menambah, sejauh ini dinas baru membuka satu kelas atau satu rombel KKO di kabupaten Kudus, yakni di SMP 3. Dan ternyata minat siswa SD untuk masuk kelas khusus ini dari tahun ke tahun sangat banyak. Mesi begitu, pihaknya belum bisa menambah rombel KKO, meski kemungkinan itu sangat terbuka.
“Sejauh ini kajian untuk menambah rombel KKO baik di SMP 3 maupun di SMP yang lain belum dilakukan. Namun melihat antusiasme dan hasil yang dicapai dari lulusan KKO si SMP 3 ini cukup membanggakan. Artinya ada kemungkinan untuk tahun-tahun setelah ini membuka rombel KKO di SMP selain SMP 3,” tutup Anggun.
Editor : Suryo Sukarno