APRI Kukuhkan Pengurus Jateng, Diharapkan Beri Efek Domino

SEMARANG, iNewsPantura.id – Asosiasi Permancingan Indonesia (APRI) resmi mendeklarasikan dan mengukuhkan Dewan Pengurus Provinsi (DPP) APRI Jawa Tengah di Aula Kantor Disporapar Jateng, Jalan Pemuda 126, Semarang, Minggu (15/6/2025).
Ketua Dewan Pengurus Nasional APRI, Daeng Anto, menekankan bahwa memancing bukan sekadar hobi, melainkan aktivitas yang memiliki efek domino di berbagai sektor.
"Memancing bukan hanya rekreasi, tapi juga mendongkrak perekonomian dan potensi pariwisata daerah," ujarnya.
Menurutnya, Jawa Tengah memiliki kekayaan perairan yang lengkap sungai, danau, hingga laut yang menjadi playground ideal untuk pengembangan olahraga dan rekreasi memancing.
APRI sendiri berdiri pada 2023 dan meluncurkan struktur kepengurusan nasional pada April 2024. Setelah deklarasi pertama di Riau pada Juli 2024, APRI kini telah hadir di 11 provinsi, termasuk Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Kalimantan, dan Maluku Utara.
Organisasi ini telah tergabung dalam Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) sejak Juni 2024, serta mendapat dukungan dari Kemenpora dan Kementerian Pariwisata. Bahkan, pada Desember 2025 mendatang, atlet APRI dijadwalkan mewakili Indonesia di kejuaraan internasional di Malaysia.
Ketua DPP APRI Jateng, Rodex Wahyu CS, menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah membentuk pengurus tingkat kota/kabupaten (DPK) di 35 daerah.
“Dari DPK inilah kami akan mencari dan melatih atlet unggulan untuk tampil di event nasional seperti Fornas di NTB," ungkapnya.
Rodex berharap APRI menjadi wadah pembinaan atlet dan pengembangan kegiatan mancing sebagai olahraga prestasi. Ia juga membuka ruang kolaborasi dengan komunitas mancing lokal.
"Komunitas dapat merekomendasikan spot potensial untuk turnamen, agar event berjalan optimal dan sesuai karakter daerah," imbuhnya.
Ketua KORMI Jateng, Edi Purwanto, turut mengapresiasi deklarasi ini dan berharap APRI dapat menjadi motor penggerak olahraga rekreasi sekaligus penguat ekonomi dan pariwisata lokal.
Editor : Suryo Sukarno