Gaduh Reservoir Siranda, PDAM Semarang Tegaskan Kualitas Air Tak Terganggu

SEMARANG, iNewsPantura.id - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal kota Semarang menjamin kualitas air yang digunakan pelanggan tetap aman dan sesuai standar air baku air minum. Hal itu disampaikan Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo kepada awak media untuk mengklarifikasi terkait kejadian di Reservoir Siranda di kantornya.
Menurut Yudi Indardo bahwa penemuan jenazah di dalam reservoir Siranda pada Sabtu 16/8) sore adalah musibah yang tidak diinginkan semua pihak. Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan pengurasan seluruh bak tandon dan menyemprotkan cairan disinfektan agar kembali steril, meskipun aliran dari Reservoir Siranda tidak digunakan. "Kami menjamin untuk kualitas air yang distribusi tidak berpengaruh karena sudah lama penampungan air tidak kami gunakan untuk backup. Dan setelah kejadian tersebut kami pastikan air ke pelanggan tetap sesuai standar baku air minum,"ujarnya.
"Sejak ada pemberitaan orang hilang dan penemuan jenazah itu yang diduga kurang lebih dua minggu sejak insiden reservoir siranda kami pastikan tidak ada penggunaan aliran dari reservoir tersebut,"lanjutnya.
Yudi juga menampik jika ada postingan yang ramai beredar di media sosial (medsos) yang mengatakan, bahwa tidak mungkin adanya aliran air sampai ke pelanggan jika reservoir siranda tidak difungsikan. "Lho sekarang memang gak fungsi. Dan sampai sekarang juga gak ada yang komplain,"paparnya.
Dalam beberapa tahun ini, lanjut Yudi, penampungan air cadangan di Siranda difungsikan apabila ada trouble aliran di instalasi Pengolahan Air TGM. Sedangkan aliran air dalam keadaan normal diambil dari Reservoir Gajahmungkur.
"Sesuai peta wilayah layanan, reservoir siranda untuk melayani wilayah Jalan Pahlawan, Simpanglima, Ahmad Yani, Pandanaran, Admodirono dan sekitarnya,"katanya.
"Memang saat ini tinggi airnya kita naikkan,sebelumnya 1,5 - 2 meter karena kita tidak ingin ada bagian yang terkontaminasi pasca kejadian. Dan memastikan air yang masuk ke intake back up sistem adalah air yang aman. Jika sewaktu -waktu kita butuhkan back up air lagi dari reservoir siranda,"jelasnya.
Adanya kejadian ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir memakai air PDAM, karena kualitas air sesuai dengan Permenkes yang berlaku. "Kejadian ini menjadi bahan evaluasi kita bersama agar lebih hati -hati agar tidak terulang lagi dan juga sekaligus meningkatkan sistem keamanan dengan menambahkan kamera pengintai seperti Closed Circuit Television ( CCTV) ke dalam aset maupun reservoir yang dibangun sejak jaman Pemerintah Hindia Belanda yang masih kami rawat,"pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu (16/8) pukul 14.30 WIB ditemukan jenazah laki- laki di reservoir siranda. Sebelumnya, polisi menerima laporan kehilangan orang dan kemudian melakukan penelusuran melalui rekaman CCTV pada 31 Juli 2025 sekitar pukul 05.00 WIB. Korban waktu itu berjalan dekat reservoir dan memanjat pagar. Polisi mendatangi lokasi dan ternyata korban sudah mengambang.
Editor : Suryo Sukarno