get app
inews
Aa Text
Read Next : Distribusi MBG Karanglewas Dievaluasi, Laporan Keracunan Capai 115 Siswa

Dampak Keracunan, Puluhan Siswa Masih Belum Masuk Sekolah, Dapur MBG Ditutup

Selasa, 30 September 2025 | 11:38 WIB
header img
Pemkab Banyumas mengadakan rapat evaluasi terkait kejadian luar biasa MBG di Banyumas dengan sejumlah pihak terkait . Foto : iNewsPantura.id/ Mas Sal

BANYUMAS, iNewsPantura.id  - Sebanyak 60 siswa SD Negeri Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, selasa (30/9) pagi, masih belum masuk sekolah. Mereka masih dalam masa pemulihan, karena alami gejala keracunan, usai menyantap menu makan Bergizi Gratis (MBG), beberapa hari lalu.

Kepala SD Negeri Pangebatan, Riyadi, mengatakan, berdasar laporan guru-guru kelas, masih ada puluhan siswa yang belum masuk. Tetapi tidak seluruh siswa tersebut yang terkenda dampak keracunan. Ada beberapa yang tidak masuk karena memang tengah sakit.

Adapun yang terdampak keracunan MBG, saat ini tengah dalam masa pemulihan di rumah masing-masing. Diharapkan akan segera pulih dan kembali ke sekolah lagi.

“Yang belum masuk 60 dari laporan guru memang ada yang terindikasi dari gejala kemarin.  kedua, saya memang sarankan dari rekomendasi puskesmas, karena beberapa murid bergejala  kaya campak bintik-bintik merah dikhawtirkan menular. Sekarang kami memang hentikan untuk pengiriman MBG ke sekolah kami, karena hari ini kebetulan SSPG khusus disini tidak dioperasikan sampai batas waktu tidak ditentukan,” ujar Riyadi, kepala SDN Pangebatan.

Menurt Luky Ayu Parwatiningsih, koordinator MBG wilayah Banyumas, untuk sementara, dapur MBG di Karanglewas Kidul, yang menyuplai MBG ke SDN tersebut dan dapur MBG di Banyumas kini diberhentikan.

 “Sementara kami hentikan dan surat perintah dari pimpinan kami sudah turun. Ini sambil menunggu  dari hasil laboratorium, karena sampel makanan masih dicek. Kami tunggu hasil keluar sambil evaluasi apakah dari internalnya. Kami juga sambil terus memantau yang terdampak MBG. Dibanyumas juga ada insiden 12 anak yang masuk rumah sakit dan masih kami pantau terus,” ujar Luky.

Menurut Sadewo Tri Lastiono, Bupati Banyumas mengatakan, pemkab banyumas  telah melakukan evaluasi terhadap seluruh SPPG yang beroperasi di Banyumas. Pemkab juga membentuk tim gabungan lintas instansi untuk melakukan montoring terhadap pelaksanaan dan kelayakan MBG.

“Memang terindikasi keracunan makanan. Hari ini kami mengumpulkan pihak terkait dengan MBG. Tadi ada kesepakatan dari belanja masalah hari ini akan kami resmu dan kami bawa ke BGN di Jakarta,” ujar Sadewo.

Saat ini di Kabupaten Banyumas, ada 2 SPPG yang diberhentikan operasionalnya, akibat terdapat kejadian luar biasa. SPPG akan kembali beroperasi, setelah usai evaluasi dan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan, mendapatkan hasil dari laboratorium.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut