get app
inews
Aa Text
Read Next : Tinjau Korban Banjir, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Tepat Sasaran 

Koding dan AI Masuk Kurikulum PAUD, Pelatihan Nasional Digelar untuk Calon Pelatih

Senin, 27 Oktober 2025 | 18:52 WIB
header img
Siapkan Fondasi Koding dan AI Sejak Dini, Pelatihan Berpikir Komputasional Hadir untuk Calon Pelatih PAUD Se-Indonesia. Foto : iNewsPantura.id/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id -- Puluhan calon pelatih jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 15 provinsi di Indonesia berkumpul di Kudus, Jawa Tengah, untuk mengikuti program “Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional di PAUD”. Kegiatan ini berlangsung mulai Senin (27/10) hingga Jumat (31/10) mendatang.

Selama pelatihan, para peserta akan mendalami konsep berpikir komputasional dan implementasinya dalam pembelajaran PAUD, sejalan dengan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendorong Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di Indonesia.

“Pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Peran guru PAUD sangat strategis untuk menanamkan fondasi berpikir komputasional sejak dini — kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif yang menjadi dasar pemecahan masalah kompleks di berbagai bidang. Karena itu, pengembangan kapasitas guru dalam implementasi berpikir komputasional menjadi program prioritas kami,” ujar Suparto, S.Ag., M.Ed., Ph.D., Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

Pernyataan tersebut disampaikan Suparto usai seremoni pembukaan pelatihan di Kudus. Program ini juga melibatkan delapan guru PAUD dari Kabupaten Kudus dan Kabupaten Sumbawa Barat — dua daerah yang telah lebih dulu konsisten mengembangkan serta menerapkan berpikir komputasional di jenjang PAUD.

Dalam penyusunan panduan dan materi pelatihan, kedelapan guru tersebut didampingi oleh Dr. Irma Yuliantina, M.Pd., Ketua Kelompok Kerja PAUD Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (BAN PDM), serta direview oleh Tim Bebras Indonesia, inisiatif internasional yang mempromosikan keterampilan berpikir komputasional sejak dini. Panduan dan materi hasil pelatihan ini akan menjadi rujukan nasional dalam diseminasi berpikir komputasional pada jenjang PAUD di berbagai daerah.

Sejak 2023, lebih dari 700 kepala sekolah dan guru dari 211 satuan PAUD telah mengintegrasikan berpikir komputasional dalam pembelajaran sehari-hari melalui pendampingan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus serta Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, yang didukung oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Sementara itu di Kabupaten Sumbawa Barat, pendekatan serupa telah diterapkan oleh 135 guru dan kepala sekolah dari 29 satuan PAUD, difasilitasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sejak 2023.

Bupati Kudus Dr. Ars. Sam’ani Intakoris, S.T., M.T. menyambut baik penyelenggaraan pelatihan di Kudus yang dinilainya memiliki manfaat luas bagi daerah lain di Indonesia.

“Semoga dengan pelatihan ini, guru-guru di Sumbawa Barat dapat berkolaborasi dengan guru-guru dari Kudus, sehingga pelatihan ini menjadi bekal bagi para guru PAUD dari berbagai daerah untuk mengajarkan anak-anak cara berpikir komputasional. Kerja sama ini sangat baik antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Pusat Belajar Guru Kudus yang difasilitasi oleh Djarum Foundation, Amman Mineral, dan Inspirasi Foundation. Semoga dapat menjadi program berkelanjutan,” tutur Sam’ani Intakoris.

Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio, menambahkan bahwa berpikir komputasional bukanlah kurikulum baru, melainkan proses berpikir yang bisa dibangun dari aktivitas sehari-hari anak.

“Kami harap pelatihan ini dapat meluruskan miskonsepsi bahwa berpikir komputasional adalah kegiatan tambahan. Sebenarnya, ia hadir lewat aktivitas sederhana seperti mencuci tangan atau bermain lompat karet. Bedanya terletak pada cara guru memberi contoh dan pertanyaan pemantik yang membangun cara berpikir anak. Pengalaman dari Kudus dan Sumbawa Barat menunjukkan, penerapan berpikir komputasional yang konsisten mampu meningkatkan kemampuan kognitif, sosial-emosional, dan motorik anak,” jelas Felicia.

Sementara itu, Priyo Pramono, Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara, menekankan pentingnya berpikir komputasional sebagai dasar membentuk generasi adaptif.

“Berpikir komputasional menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi dengan pola pikir adaptif. Potensinya semakin besar jika ditanamkan sejak dini. Dengan kolaborasi bersama pendidik dan pemangku kepentingan dari berbagai provinsi, kami berharap langkah ini dapat mempercepat lahirnya sumber daya manusia yang siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Pelatihan Calon Pelatih ini diikuti 38 peserta yang terdiri atas guru PAUD dan kepala sekolah dari 15 provinsi di Indonesia — mulai dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Jawa, serta perwakilan dari Direktorat Guru PAUD dan PNF, Direktorat PAUD, dan UPT Ditjen GTK dan PG Provinsi Jawa Tengah dan NTB.

Selama pelatihan, peserta tidak hanya mempelajari konsep berpikir komputasional dan cara mengintegrasikannya dalam kurikulum PAUD, tetapi juga melakukan praktik langsung serta kunjungan ke empat satuan PAUD percontohan di Kudus yang telah menerapkan konsep tersebut.

Melalui serangkaian aktivitas ini, para peserta diharapkan mampu menjadi pelatih yang dapat menyebarluaskan pendekatan berpikir komputasional kepada lebih banyak guru PAUD di daerahnya masing-masing.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut