Penting! Kampus Ini Bongkar Strategi Pangkas Masa Tunggu Kerja Cuma 1-3 Bulan!
SEMARANG, iNewsPantura.id - Universitas Bank BPD Jateng terus mempersiapkan mahasiswanya agar siap terjun ke dunia kerja, khususnya di sektor industri. Sebelum lulus, para mahasiswa telah lebih dahulu menjalani program magang di berbagai perusahaan sebagai bentuk pembekalan praktis.
Pada wisuda ke-48 yang digelar Kamis (30/10/2025), sebanyak 211 mahasiswa resmi diwisuda. Rektor Universitas Bank BPD Jateng, Sri Tutie Rahayu, menjelaskan bahwa kerja sama dengan dunia industri menjadi langkah strategis agar mahasiswa memiliki pengalaman kerja sebelum lulus.
“Magang membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan ritme kerja industri. Jadi, ketika benar-benar masuk ke dunia kerja, mereka tidak lagi canggung atau gagap teknologi. Begitu diterima kerja, mereka sudah siap berkontribusi,” ujarnya saat ditemui di kampus, Kamis pagi.
Sri Tutie menuturkan, program magang memiliki peran penting dalam membentuk kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Melalui magang, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung di industri, tetapi juga berpeluang memperoleh insentif sebagai bentuk apresiasi atas kinerja mereka.
“Bagi kami, hal ini menjadi dorongan positif untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat kemitraan dengan dunia industri. Sebagai pengelola, kami tentu semakin bersemangat. Magang dan kerja sama dengan dunia kerja sudah menjadi sebuah keniscayaan—bahkan bisa dikatakan wajib—agar mahasiswa tidak gagap teknologi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sri mengakui masih ada sejumlah hal yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan program magang dan kerja sama dengan industri. Setelah wisuda kali ini, pihaknya berencana memperkuat kembali sinergi dengan dunia industri agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurutnya, penting bagi kampus untuk meninjau ulang sejauh mana kerja sama yang sudah terjalin benar-benar sesuai dengan permintaan dan kebutuhan industri.
Ia menambahkan, lulusan Universitas Bank BPD Jateng memiliki waktu tunggu kerja yang relatif singkat.
“Rata-rata dalam satu hingga tiga bulan setelah lulus, mahasiswa sudah terserap di dunia kerja,” ujarnya.
Selain itu, Sri juga menanggapi kebijakan pemerintah yang mulai membuka peluang magang dengan pemberian gaji bagi peserta. Pihak kampus, kata dia, menyesuaikan program magang tersebut dengan bidang yang relevan.
“Jika bekerja sama dengan industri lain, tentu kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan mitra. Misalnya, untuk industri perbankan, kami akan memperkuat program studi perbankan. Begitu pula di bidang lain, kami akan menyesuaikan dengan permintaan industri. Sebab, jika tidak selaras dengan kebutuhan dunia kerja, maka tidak akan ada kesinambungan,” pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno