Penopang Eksistensi Kemendes, Honor Tenaga Pendamping Desa Bakal Naik

JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyebut honor para tenaga pendamping desa akan segera naik.
Hal tersebut menyusul usulan yang sudah di sampaikan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) serta dalam rangka upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan tenaga pendamping desa.
"Saya terus perjuangkan hal ini dengan koordinasi ke berbagai pihak. Informasi yang saya terima sudah berada di meja Menkeu (Menteri Keuangan,red). Semoga segera ada jawaban atas ikhtiar ini,” ujar Gus Halim pada keterangan tertulisnya, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan para pendamping lokal desa (PLD), tidak cukup memberikan fasilitas pembelajaran.
Namun, yang lebih kongkret adalah kenaikan honorarium dari para pendamping desa.
Keberadaan pendamping desa turut menentukan eksistensi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
“Penopang eksistensi Kemendes itu, Pertama, Birokrat, Kedua adalah Pendamping Desa,” sambungnya.
Gus Halim mengatakan peran pendamping desa cukup strategis untuk lebih memperhatikan kondisi masyarakat di seluruh daerah Indonesia.
"Selain kesejahteraan kami juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas para pendamping dengan program RPL Desa,” jelasnya.
Terakhir, Gus Halim berharap segala upaya usulan kenaikan honor tersebut dapat memperkuat eksistensi pendamping desa dalam rangka pencapaian tujuan SDGs Desa.
Olehnya, para pendamping desa juga harus memahami secara utuh dan komprehensif SDGs Desa dengan 18 Goals dan 222 Indikator.
"Pembangunan desa akan dibawa sesuai dengan arah yang tercantum dalam SDGs Desa," pungkasnya.
Editor : Hadi Widodo