Hidram dan Harapan Baru Petani di Daerah Kering
BANYUMAS, iNewsPantura.id - Kekurangan air masih menjadi tantangan utama bagi ketahanan pangan di sejumlah wilayah Indonesia. Namun, inovasi sederhana berupa pompa hidram kini menawarkan harapan baru bagi petani di daerah sulit air.
Pompa hidram (hydraulic ram) memanfaatkan energi kinetik aliran air—biasanya dari sungai atau saluran irigasi—untuk memompa sebagian air ke tempat lebih tinggi tanpa listrik atau bahan bakar. Satu unit dapat mengalirkan 3‑5 liter air per menit ke lahan yang sebelumnya hanya mengandalkan hujan.
Kini, ribuan petani di Wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tidak lagi bergantung pada musim hujan yang tidak menentu.
Adalah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Gubernur Jawa Tengah Achmad Luthfi meresmikan pengoperasian pompa hidram di Bendung Gerak Serayu, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hari Kamis 13 November 2025.
Maruli menyampaikan rasa syukur atas rampungnya proyek tersebut yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas pertanian warga.
“Hari ini kita bersyukur program pengairan untuk pesawahan di Rawalo yang kedua bisa selesai dengan baik. Saat ini sudah ada sekitar 1.400 hektare lahan yang terairi, sehingga petani bisa panen dua bahkan tiga kali setahun,” ujar Maruli.
Kasad menambahkan, program pompa hidram menjadi salah satu upaya TNI AD mendukung ketahanan pangan nasional, terutama di daerah yang kekurangan air atau wilayah tadah hujan.
“Fokus kami adalah wilayah yang tidak ada hujan. Di situ biasanya masyarakatnya kekurangan air bersih dan rentan kemiskinan. Maka, selain pompa hidram, kami juga melakukan pengeboran air bersih untuk kesehatan dan sanitasi,” tambahnya.
Sejak program berjalan pada tahun 2022, TNI AD bersama Pemkab Banyumas telah membangun hampir 80 titik sumber air bersih, termasuk bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi warga di sekitar lokasi.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Achmad Luthfi mengapresiasi peran aktif TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air di wilayahnya.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan seluruh warga, kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Kasad dan jajaran TNI. Air ini sangat krusial bagi Jawa Tengah yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” ungkap Luthfi.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Jateng telah menindaklanjuti program tersebut dengan melibatkan jajaran Kodim dan Koramil di seluruh kabupaten/kota untuk memperluas akses air, terutama di wilayah rawan kekeringan.
“Mungkin sekarang musim hujan, dampaknya belum terasa. Tapi nanti saat kemarau, manfaatnya akan sangat besar,” ujar Luthfi.
Kolaborasi antara Pemprov Jateng dan TNI AD ini diharapkan menjadi model sinergi pemerintah dan aparat pertahanan dalam menangani persoalan dasar masyarakat, seperti air bersih, irigasi, dan ketahanan pangan.
Pompa hidram membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat menjadi kunci bagi ketahanan pangan di wilayah sulit air. Dengan dukungan bersama—pemerintah, perbankan, dan komunitas—solusi ini memperluas lahan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Editor : Suryo Sukarno