Ruang Kelas SD Islam Nurul Yasin Rusak Diterjang Angin Kencang, Dua Kelas Dipindah ke Kelas Darurat

KUDUS, iNewsPantura.id -- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Mejobo, pada Senin (17/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan di kompleks Yayasan Nurul Yasin, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kudus. 

Kerusakan paling parah terjadi pada ruang kelas 4 SD Islam Nurul Yasin.

Kepala SD Islam Nurul Yasin, Santi Ika Latsarwati, menjelaskan bahwa total ada tiga titik bangunan yang rusak, yakni ruang kelas 4, musala lantai dua, dan atap teras pondok. Seluruhnya mengalami kerusakan pada bagian atap akibat terpaan angin.

“Yang paling parah itu ruang kelas 4. Atapnya benar-benar jebol dan menyelingkap ke atas karena terpaan angin kencang. Untuk mengantisipasi kejadian terulang, kelas 4 kami pindah ke gedung pondok bagian selatan, sedangkan kelas 5 dipindah ke laboratorium komputer,” ujar Santi.

Ia menambahkan, proses pembelajaran hari ini tetap berjalan meskipun harus menyesuaikan ruangan darurat yang tersedia. Saat ini SD Islam Nurul Yasin memiliki total 209 siswa, dengan 32 siswa di kelas 4 dan 34 siswa di kelas 5.

Untuk kegiatan sore, seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan madrasah diniyah, ruang kelas yang terdampak juga digunakan sebagai tempat sementara. “Sore hari, TPQ jilid 4 menempati bekas ruang kelas 4, sementara jilid 3 menempati ruang kelas 5,” tambahnya.

Santi berharap pemerintah maupun pihak terkait dapat segera memberikan bantuan perbaikan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal. 

“Kami sangat berharap bantuan datang secepatnya. Kondisi sekarang tidak memungkinkan jika anak-anak harus ditempatkan di ruang kesehatan (UKS) atau ruangan lain yang tidak layak untuk belajar,” katanya.

Yayasan Nurul Yasin sendiri menaungi lima lembaga pendidikan, yakni KB Nurul Yasin, RA Nurul Yasin, dan SD Islam Nurul Yasin pada kegiatan pagi, serta TPQ dan Madrasah Diniyah pada kegiatan sore.

Hingga saat ini pihak yayasan masih melakukan pendataan kerusakan untuk segera diajukan kepada pemerintah daerah.

Editor : Suryo Sukarno