JAKARTA - Harga minyak mentah atau crude oil dunia kembali alami kenaikan pada perdagangan hari ini menyusul peringatan organisasi negara pengekspor minyak bumi (OPEC) bahwa cukup mustahil untuk menggenjot produksi di tingkat global tanpa peran Rusia.
Pantauan di bursa Intercontinental Exchange (ICE) Selasa (12/4/2022) hingga pukul 11.01 WIB, harga minyak Brent Juni 2022 naik 1,91% di USD100,36 per barel. Sedangkan Brent Juli 2022 menguat 1,87% di USD100,11 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) tumbuh 2,03% di USD96,20 per barel, WTI Juni 2022 melesat 2,08% di USD95,87 per barel.
OPEC, dalam pernyataannya, menegaskan organisasnya tidak dapat menggantikan 7 juta barel volume minyak dari Rusia apabila berhenti memasok energi.
Seperti diketahui, Uni Eropa sedang menyusun proposal kebijakan embargo minyak dari Rusia. Kabar terbaru, untuk saat ini belum ada kesepakatan yang diteken di antara anggota benua biru tersebut.
"Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di atas meja," kata Analis OANDA, Edward Moya, dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022).
Menjawab ketidakmampuan OPEC, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) berencana untuk melepaskan sekitar 240 juta barel selama enam bulan ke depan.
Ini dilakukan dalam upaya untuk menahan harga minyak yang bergejolak. Rilis cadatangan minyak dimulai dari stok AS sekitar 180 juta barel dengan rata-rata 1 juta barel per hari mulai Mei bulan depan.
Editor : Hadi Widodo