Setelah perhitungan pajak, maka laba tahun berjalan ADMF adalah Rp1,21 triliun, tumbuh 18,24% dari laba tahun berjalan 2020 sebesar Rp1,02 triliun. Demikian laporan keuangan ADMF di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (16/5/2022).
Dengan demikian, laba per saham dasar perseroan meningkat menjadi Rp1.213, dari sebelumnya Rp1.026.
Per 31 Desember 2021, ADMF memiliki jumlah aset senilai Rp23,72 triliun, lebih rendah 18,83% dari posisi aset akhir 2020 sebesar Rp29,23 triliun.
Liabilitas menyusut dari Rp21,30 triliun menjadi Rp14,8 triliun. Ini terjadi berkat adanya penurunan jumlah pinjaman perusahaan.
"Total liabilitas menurun cukup besar di tahun 2021 yang sebagian besar disebabkan karena menurunnya jumlah pinjaman perusahaan (pinjaman bank, dan obligasi & sukuk) sebesar 35%year on year. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan dan kondisi bisnis perusahaan," tulis perseroan, dalam siaran resminya.
Ekuitas tumbuh dari Rp7,92 triliun menjadi Rp8,88 triliun. Adapun posisi kas dan kas di bank akhir tahun senilai Rp1,63 triliun, lebih rendah dari akhir 2020 senilai Rp4,22 triliun.
Editor : Hadi Widodo













