KOLOMBO - Perdana Menteri baru Sri Lanka mengatakan pada hari Senin (16 Mei 2022) bahwa negara dilanda krisis kehabisan bahan bakar dan menghadapi kekurangan 14 obat-obatan esensial.
Ranil Wickremesinghe, yang ditunjuk sebagai perdana menteri pada Kamis (12/5/2022), mengatakan dalam sebuah pidato kepada negara tersebut bahwa negara itu sangat membutuhkan USD75 juta dalam valuta asing untuk membayar impor penting.
"Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami," katanya sebagaimana dilansir Reuters.
"Kami harus mempersiapkan diri untuk membuat beberapa pengorbanan dan menghadapi tantangan periode ini."
Dua pengiriman bensin dan dua solar menggunakan jalur kredit India dapat memberikan bantuan dalam beberapa hari ke depan, tambahnya, tetapi negara itu juga menghadapi kekurangan 14 obat-obatan esensial.
Krisis tersebut menyebabkan protes meluas terhadap Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya, yang berpuncak pada pengunduran diri kakak laki-lakinya Mahinda sebagai perdana menteri pekan lalu setelah bentrokan antara pendukung pemerintah dan pengunjuk rasa menewaskan 9 orang dan melukai 300 orang.
Editor : Hadi Widodo