JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berencana segera mengundang dialog antar aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) tentang target 1 juta pengusaha baru di usaha kecil dan mikro.
“Kita tidak boleh membiarkan usaha mikro atau ultra mikro terus membesar dari sisi jumlah, namun mengalami stagnasi dalam pertumbuhan usahanya. Memberdayakan usaha mikro menjadi wirausaha mapan sangat penting menjadi bagian dari kerja aktivis perubahan sosial, guna memperkuat ekonomi rakyat agar struktur ekonomi nasional lebih berkeadilan,” jelas Teten dalam keterangan resminya, Senin (16/5/2022).
Faktanya saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18%. Jauh tertinggal di bawah Singapura yang sudah di angka 8,76%, Thailand 4,26% dan Malaysia 4,74%. Bahkan, negara-negara maju sudah mencapai 10-12%. Indonesia menargetkan jumlah wirausaha di tahun 2024 sebesar 3,95%.
“Pada akhirnya, dialog tersebut diharapan bisa mengklarifikasi tujuan besar pengembangan wirausaha nasional menjadi bagian dari aktivisme sosial. Dan tidak dipersepsi sebagai anti demokrasi,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) bersama Kementerian/Lembaga (K/L) yang tergabung dalam Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional, menggelar rapat koordinasi pertama terkait Perpres kewirausahaan yang melibatkan sejumlah K/L Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Kantor KemenKopUKM di Jakarta, Kamis (12/5).
Dalam kesempatan tersebut, Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional menargetkan bisa menambah 1 juta wirausaha baru hingga 2024.
Hal ini sebagaimana amanat Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024, yang juga merupakan pesan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan di Tanah Air.
Editor : Hadi Widodo