PEKALONGAN, iNewspantura.id – Pangkas birokrasi yang njelimet, Ketua PMI Kota Pekalongan yang baru, Dwi Arie Putranto, akan lakukan pembenahan administrasi. Terutama, berkaitan dengan keuangan yang ada di PMI.
Menurutnya, selama ini sirkulasi pendanaan di PMI Kota Pekalongan tidak cukup efektif, karena masih menggunakan model dua pintu. Yaitu, melalui unit donor darah dan markas PMI. Untuk alasan itu, setelah ia dilantik untuk kali keduanya sebagai Ketua PMI Kota Pekalongan, ia akan mengubah sistem lama dengan sistem baru, yaitu menggunakan model satu pintu.
"Kalau selama ini ada dua pintu, yaitu Unit Donor Darah (UDD) dan Markas PMI, nanti kita jadikan satu sebagaimana diamanatkan Undang-Undang dan arahan dari Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah tadi harus lewat satu pintu,” tutur Arie.
Dengan cara itu, ia optimis akan mudah melakukan pembenahan-pembenahan yang sifatnya internal. Pembenahan ini, menurutnya, juga akan berimbas pada kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat.
Selain pembenahan administrasi, Arie mengaku, juga akan melakukan terobosan-terobosan baru. Ia berjanji akan mengupayakan agar Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Pekalongan segera mendapatkan serfisikasi. Khususnya, yang berkenaan dengan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB).
Menurutnya, sertifikasi tersebut menjadi perihal yang krusial bagi pelayanan kepada masyarakat. Dengan sertifikasi, pelaksanaan donor darah terjamin pula keamanannya. Sebab, untuk mendapatkan sertifikasi diperlukan pula upaya pembenahan infrastruktur dan sarana pendukung pada UDD PMI Kota Pekalongan, peningkatan kualitas SDM, dan berbagai hal lainnya yang terkait.
Editor : Ribut Achwandi
