BERDASARKAN laporan ketenagakerjaan yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan bahwa telah terjadi peningkatan lapangan pekerjaan, namun tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) tercatat masih cukup tinggi, yakni 3,6 persen.
Dilaporkan oleh Reuters, Jumat (8/7/2022), pengusaha AS telah berupaya membuka banyak lowongan pekerjaan dalam 14 bulan mulai Juni lalu, namun tingkat pengangguran tetap berada di posisi terendah sebelum pandemi.
Hal tersebut sekaligs menggarisbawahi ketatnya pasar tenaga kerja yang bisa saja membuat Federal Reserve untuk kembali menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin lagi akhir bulan ini.
Terlepas dari perlambatan yang diantisipasi dalam pertumbuhan pekerjaan bulan lalu, laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dapat meredakan kekhawatiran resesi yang telah meningkat dalam beberapa hari terakhir menyusul serangkaian data ekonomi yang hangat, mulai dari belanja konsumen hingga manufaktur.
Sementara permintaan tenaga kerja mendingin di sektor ekonomi penghasil barang yang sensitif terhadap suku bunga, bisnis di industri jasa besar berebut pekerja. Ada 11,3 juta lowongan pekerjaan pada akhir Mei, dengan 1,9 pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur.
"Sangat, sangat sulit untuk mendapatkan resesi dengan begitu banyak lowongan pekerjaan," kata kepala strategi ekuitas AS di Credit Suisse di New York, Jonathan Golub. "Pada kenyataannya, resesi, lebih dari segalanya, adalah keruntuhan di pasar tenaga kerja, lonjakan tingkat pengangguran, dan saat ini, kami tidak melihat apa pun yang terlihat seperti itu sama sekali."
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait