Turun, Ada 740 Kasus Stunting di Kabupaten Pekalongan

Didie
Selama Tahun 2022 di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terdapat 740 kasus stunting. Jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya yang ditemukan ada 1.628 kasus. Foto:Prokompim Kab.Pekalongan

KAJEN, iNewsPantura.id- Selama Tahun 2022 di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah  terdapat 740 kasus stunting. Jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya yang ditemukan ada 1.628 kasus.

Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq disela-sela penyerahan bantuan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Tahap I kepada 60 anak gizi kurang dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan, Rabu (01/02/2023) , di pendopo rumah dinas jabatan Bupati Pekalongan di Kajen."Melihat data diatas, kita masih ada PR sebanyak 11 persen. Untuk itu kerjasama yang baik ini perlu untuk ditingkatkan sehingga di Kabupaten Pekalongan bisa zero stunting," kata bupati.

Program BAAS sendiri merupakan salah satu program untuk mengeliminasi kasus stunting merupakan program yang diluncurkan BKKBN sebagai gerakan gotong royong  dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung  keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting.

Dana terkumpul dari program ini sejumlah 81 juta lebih yang didistribusikan ke 60 anak gizi kurang, serta Rendangku dari Lazismu sejumlah 195 kaleng dan paket sembako dari BAZNAS sejumlah 65 paket.Menurutnya masalah stunting diantaranya adalah banyaknya anak yang menikah dibawah umur. Sehingga mereka tidak memperhatikan gizi anak ditambah suaminya belum punya pekerjaan yang jelas.

"Untuk itu saya minta kerjasama semua pihak agar memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah pernikahan dini. Selain itu dengan adanya layanan berobat gratis dengan KTP para ibu bisa memanfaatkan ini untuk memeriksa kehamilannya," katanya 

Untuk mengatasi stunting, lanjut Fadia, dibutuhkan kerjasama Pentahelix yang melibatkan dari berbagai unsur, tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat, perguruan tinggi serta pengusaha juga dilibatkan."Harapannya tahun 2023 bisa turun 3 digit. Bagi yang tidak mampu bisa memeriksakan kandungan ke rumah sakit. Selain itu pasca melahirkan gizi anak juga diperhatikan, agar tidak muncul stunting-stunting baru," tandasnya.

 

Editor : Muhammad Burhan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network