3 Karya Cendekiawan Muslim yang Berpengaruh di Bidang Kedokteran 

Nanang Sulaeman
3 Karya Cendekiawan Muslim yang Berpengaruh di Bidang Kedokteran (Foto; Instagram)

JAKARTA - Berbagai penemuan atau karya para cendekiawan muslim di bidang kedokteran hingga saat ini masih exist dan berguna bagi masyarakat dunia.

Sejarah mencatat, banyak ilmuwan Muslim yang memiliki kontribusi nyata terhadap dunia pengetahuan, salah satunya di bidang kedokteran. Tokoh Muslim seperti Al Zahrawi bahkan memperkenalkan penggunaan benang jahit bedah dalam operasi.

Berikut 3 Karya cendekiawan muslim yang berpengaruh di bidang kedokteran  di olah dari berbagai sumber;

1. Ibnu Sina

Ibnu Sina merupakan dokter, filsuf, dan ilmuwan Muslim yang lahir di Uzbekistan (dahulu Persia) pada tahun 980. Dalam jurnal berjudul ‘Mendidik Anak Dalam Persepektif Ibnu Sina’, pria yang disebuh Avicenna oleh dunia Barat ini banyak menulis buku seputar pendidikan, filsafat, dan pengobatan atau kedokteran. Karya Ibnu Sina yang paling terkenal adalah al-Qanun Fith Thibb, yang kemudian dijadikan referensi dunia kedokteran selama berabad-abad lamanya.

Banyak versi menyebut usia Ibnu Sina saat menjadi dokter. Ada yang menyebut, Ibnu Sina menjadi dokter pada usia 16 tahun. Ada pula yang mengatakan, 17 tahun dan 18 tahun. Akan tetapi, merujuk pada jurnal bertajuk ‘Ibnu Sina: Pemikiran Filsafatnya Tentang Al-Fayd, Al-Nafs, Al-Nubuwwah dan Al-Wujud’, disebutkan bahwa Ibnu Sina sudah menjadi dokter di usia 16 tahun.

Kala itu, ia berhasil mengobati Sultan Bukhara hingga sembuh. Sebagai dokter dan ilmuwan yang sangat cerdas, ada beberapa penemuan Ibnu Sina yang sangat membantu dunia kedokteran. Contohnya adalah teori penularan TBC dan manfaat etanol.

2. Al Razi

Abu Bakr Muhammad Ibn Zakariya Al Razia atau Al Razi adalah seorang ilmuwan Muslim asal Teheran, Iran. Ia lahir pada abad ke-9 atau tahun 865 Hijriyah. Ia dikenal luas sebagai penemu asam sulfat. Kecerdasan Al Razi memang sudah terlihat sejak belia.

Al Razi menempuh pendidikan di banyak bidang seperti kedokteran, matematika, filsafat, kimia, hingga musik. Ia menulis sebuah buku terkenal yang kemudian menjadi rujukan masyarakat Eropa berjudul Al Hawi fi al Tibb atau sebuah ensiklopedia medis. Sebelum menulis buku itu, Razi terlebih dahulu melakukan observasi pengobatan di beberapa negara seperti India, Yunani, Arab dan Suriah.

Pengetahuannya yang mendalam tentang dunia kedokteran membuat Razi menulis monogrof pertamanya tentang pediatri. Di dalamnya, ia menjelaskan secara detail tentang campak dan cacar. Razi merupakan dokter yang sangat jenius di masa itu.

3. Al Zahrawi

Al Zahrawi adalah dokter dan ilmuwan Muslim asal Kordoba, Spanyol. Ia dilahirkan dengan nama lengkap Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al Zahrawi pada tahun 936 atau abad ke-10. Ia menelurkan buku kedokteran ternama yang diberi judul Al Tasrif. Isinya adalah kumpulan praktik ilmu kedokteran dan memiliki jilid hingga 30.

Buku karyanya itu dianggap sangat lengkap, sebab memuat ilmu kedokteran gigi hingga kelahiran anak. Di bidang kedokteran, Al Zahrawi dikenal sebagai Bapak Operasi Bedah dan memulai penggunaan benang jahit bedah guna menjahit organ dalam tubuh seseorang.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network