Guru di Kudus Siap Lembur Hadapi Akhir Semester Genap

Nur Choiruddin
Guru di Kudus Siap Lembur Hadapi Akhir Semester Genap. Foto : iNews / Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id – Banyaknya hari libur nasional pada Mei hingga Juni 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi para guru di Kabupaten Kudus. Menjelang berakhirnya semester genap, para pendidik harus bersiap bekerja ekstra untuk memastikan seluruh kegiatan pembelajaran dan evaluasi berjalan lancar.

Hal ini terkait dengan pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) untuk jenjang SD dan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) untuk jenjang SMP. Penyesuaian jadwal menjadi penting agar kegiatan ujian, remedial, hingga pembagian rapor tidak terganggu.

Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Maulana Majid, menjelaskan bahwa jadwal ujian antar sekolah memang tidak seragam.

“Untuk SMP, beberapa sekolah sudah memulai ujian sejak 19 Mei hingga akhir bulan. Sementara itu, ujian SD dijadwalkan antara 2 hingga 14 Juni,” ujarnya. 

Ia menambahkan, karena pembelajaran sudah menjadi kewenangan masing-masing satuan pendidikan sesuai Kurikulum Merdeka, maka soal ujian pun disusun secara mandiri oleh sekolah. SD mengacu pada Kelompok Kerja Guru (KKG), sedangkan SMP melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Sementara itu, hingga Jumat (9/5), sejumlah kepala SD menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan SAS belum ditetapkan.

“Sampai hari ini belum ada jadwal resmi. Besok pagi kami akan rapat di Kantor Koordinator Wilayah untuk membahasnya,” kata Nita Yuliani, Kepala SD 2 Mlati Kidul.

Hal senada disampaikan Moh Arifin, Kepala SD 1 Bae. Ia menyebutkan bahwa idealnya terdapat jeda waktu sekitar dua minggu antara akhir pelaksanaan SAS dan pembagian rapor.

“Setelah SAS, guru harus melakukan koreksi, remediasi, dan menginput nilai ke rapor. Jadi memang perlu waktu yang cukup agar prosesnya berjalan maksimal. Tapi jika kami harus berjibaku dengan waktu yang sempit, apapun itu kami siap,” lanjut keduanya.

Meski sekolah diberikan keleluasaan dalam menyusun kurikulum, Maulana menegaskan bahwa tetap ada standar nasional yang dijadikan acuan. Adapun untuk pengadaan soal ujian, pendanaannya bersumber dari Dana BOS dan dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah masing-masing.

Rapor siswa SD dan SMP rencananya akan dibagikan pada 20–21 Juni. Setelah itu, peserta didik akan memasuki masa libur semester selama tiga minggu, mulai 23 Juni hingga 12 Juli. Masa ini sekaligus menjadi waktu transisi menuju proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Terkait PPDB, Maulana menyebut petunjuk teknis (juknis) masih dalam tahap finalisasi. Pola seleksi tetap mengacu pada sistem zonasi dan domisili (40 persen), jalur prestasi (25 persen), perpindahan tugas orang tua (5 persen), dan afirmasi (minimal 20 persen) bagi siswa kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Ia juga menanggapi kemungkinan pelaksanaan ujian berbasis digital. Menurutnya, hal tersebut sangat tergantung pada kesiapan masing-masing sekolah.

“Kalau digitalisasi, kita lihat dulu kesiapan sekolah. Belum bisa diterapkan secara serentak,” pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network