PURWOREJO, iNewsPantura.id – Tantangan generasi muda tak lagi sederhana. Persaingan global, digitalisasi, hingga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menanti di depan mata. Di tengah tantangan itu, Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom., M.Si. mengajak pelajar untuk bangkit, berkarakter, dan adaptif.
Pesan tersebut disampaikannya dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Selasa (15/7/2025), yang diikuti 576 siswa baru serta perwakilan kelas XI dan XII.
Nasionalisme dan Adaptasi Jadi Kunci
Dalam materi berjudul “Peran Generasi Muda dalam Memelihara dan Memantapkan Wawasan Kebangsaan”, Dion menegaskan bahwa tantangan ke depan tidak hanya berasal dari sesama manusia, tetapi juga dari mesin dan teknologi pintar.
“Di era digital ini, perubahan begitu cepat. Kalian harus jadi manusia adaptif yang siap menghadapi perubahan, bukan yang tertinggal,” ujar Dion penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa pendidikan di SMK tak sekadar mencetak tenaga kerja, tetapi juga membentuk karakter, nasionalisme, dan daya saing global.
MPLS Jadi Momentum Tumbuhkan Semangat Baru
Kegiatan MPLS di SMK Sawunggalih tak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi ajang menanamkan semangat kebangsaan dan visi masa depan kepada siswa sejak hari pertama.
“Cinta tanah air itu harus menjadi fondasi. Kalau kita ingin kuat bersaing secara global, jangan pernah lupakan akar kebangsaan kita,” kata Dion.
Harapan untuk Generasi Unggul
Melalui kegiatan ini, Dion berharap siswa baru SMK Sawunggalih menjadi generasi unggul yang siap bersaing, berakhlak, dan berjiwa nasionalis. Ia juga mengapresiasi peran guru dan sekolah dalam membekali siswa tak hanya dengan akademik, tetapi juga keterampilan sosial dan mental menghadapi era global.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
