JEPARA,iNewsPantura.id - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 mencatat bahwa indeks literasi keuangan di Provinsi Jawa Tengah berada pada angka 66,46 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan yang mencapai 80,51 persen.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun masyarakat Jawa Tengah cukup aktif dalam menggunakan produk dan layanan keuangan, pemahaman mereka terhadap cara kerja dan risiko dari produk tersebut masih tergolong rendah.
Menjawab kebutuhan untuk meningkatkan literasi keuangan, Amartha sebagai penyedia layanan keuangan digital yang berfokus pada masyarakat perdesaan, menggelar kelas literasi keuangan bagi mitra UMKM perempuan di Jepara, Jumat (22/8/2025).
Pada kegiatan ini, Amartha menggandeng PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, memperkuat edukasi sekaligus menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan mata serta pembagian kacamata gratis kepada lebih dari 300 UMKM binaan pengguna aplikasi AmarthaFin.
Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menyampaikan, tingginya transaksi keuangan serta mudahnya akses keuangan digital perlu diiringi dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan. “Kegiatan ini merupakan wujud mitigasi risiko sekaligus pemberdayaan, agar mitra UMKM binaan dapat memahami manfaat dan risiko penggunaan teknologi digital serta mampu memanfaatkan aplikasi AmarthaFin secara optimal untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing mereka,” kata Aria Widyanto.
Sejalan dengan tujuan Amartha, MCI melihat pentingnya terus memperkuat ekosistem keuangan digital bagi UMKM.
Upaya ini diharapkan dapat membantu mitra untuk tumbuh lebih berdaya, menjaga keberlangsungan usaha, sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem keuangan digital.
Kegiatan yang bertajuk “Merdeka Bersama: Waspada Fraud, Sehat Finansial” ini juga dimeriahkan dengan kegiatan perlombaan khas 17 Agustusan yang penuh nilai gotong-royong antar peserta.
Ronald Simorangkir, Direktur Utama MCI. Mengunkapkan, selain kelas literasi keuangan, Amartha dan MCI juga memfasilitasi cek kesehatan kacamata dan pembagian kacamata gratis untuk mendukung produktivitas mitra UMKM binaan.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan mitra dapat bekerja dengan lebih nyaman, meningkatkan ketelitian dalam aktivitas usaha, serta menjaga keberlanjutan produktivitas mereka.
“Kami percaya kesehatan merupakan fondasi penting dalam mendukung kemandirian dan produktivitas UMKM Perempuan. Melalui sinergi dengan Amartha, kami menghadirkan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis bagi 300 perempuan pelaku UMKM sebagai wujud nyata komitmen MCI dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan pengusaha UMKM perempuan yang sehat dan produktif,” terang Ronald Simorangkir, Direktur Utama MCI.
Nunuk Purwaningrum, salah satu peserta yang hadir menyampaikan apresiasinya, dengan kegiatan literasi keuangan dan pemeriksaan mata gratis kali ini. Menurutnya, kegiatan ini mengajarkan cara mengelola keuangan bisnis yang benar.
“Senang bisa hadir sehingga mendapatkan pemeriksaan mata dan kacamata sebagai penunjang pekerjaan sehari-hari. Selain itu, saya juga belajar cara menghindari penipuan keuangan online. Saya dibekali cara mengelola keuangan usaha agar tidak tercampur dengan uang jajan anak, sehingga dagangan bisa terus berkembang,” tuturnya.
Secara kumulatif Amartha telah menyalurkan lebih dari 35 triliun rupiah modal kerja kepada lebih dari 3,3 juta UMKM di Indonesia, di mana 90 persen di antaranya adalah perempuan. Melayani segmen akar rumput sejak 2010, Amartha terus berkembang dengan menyediakan layanan keuangan digital mulai dari pendanaan, keagenan AmarthaLink, hingga pembiayaan tunai bagi UMKM yang tersedia di aplikasi AmarthaFin.
Editor : Eddie Prayitno