SEMARANG, iNewsPantura.id - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar sosialisasi pemberdayaan masyarakat tentang pengolahan sampah organik di Balai Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kegiatan ini diikuti puluhan peserta yang mayoritas berasal dari kelompok ibu-ibu PKK.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah di perkotaan, khususnya sampah organik rumah tangga. Sampah organik dinilai masih sering terbuang percuma, padahal bisa diolah menjadi pupuk maupun media tanam berbasis eco enzim.
Dalam penyuluhan tersebut, UPGRIS menghadirkan edukator Promic Nasional, Restiana Pasaribu, yang memberikan materi sekaligus praktik langsung kepada warga. Metode penyampaian yang singkat dan jelas membuat peserta antusias mengikuti setiap sesi.
Ketua penyelenggara, Riyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Agosman atau Ajakkan Gerakan Olah Sampah Mandiri. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri mulai dari rumah tangga.
“Harapan kami, ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, pengelolaan sampah tidak hanya bermanfaat bagi kebersihan, tapi juga memberi nilai ekonomis,” ujar Riyanto.
Sementara itu, edukator Restiana Pasaribu menegaskan bahwa pengolahan sampah organik berbasis eco enzim bisa menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus membuka peluang usaha.
Melalui kegiatan ini, UPGRIS berharap masyarakat semakin peduli terhadap pengelolaan sampah organik, sehingga masalah sampah di Kota Semarang bisa diatasi secara bersama-sama.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
