PURWOKERTO, iNewsPantura.id - Kekurangan fisik tidak menjadi halangan untuk berprestasi. Seorang mahasiswi penyandang disabilitas, yang berhasil merampungkan kuliah dengan predikat cumlaude bisa menjadi contoh mahasiswa lainnya. Selain berprestasi akademik, ia juga mempunyai karya lukis yang luar biasa dan saat wisuda menjadi hari spesial karena ia menggelar pameran lukisan tunggal karyanya.
Eprisa Nova Rahmawati, adalah seorang mahasiswi penyandang disabilitas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Meski memiliki keterbatasan, namun hal itu tak menghalangi semangat dan tekadnya untuk meraih mimpi memperoleh pendidikan tinggi.
Ia, juga ingin membuktikan kepada khalayak, jika kondisi tubuh yang ia miliki, tidak menjadi pembatas, tetapi menjadi penyemangat untuk terus maju, belajar, berkarya, dan berhasil. Eprisa, yang mendapat beasiswa penuh dari kampus, berhasil merampungkan kuliahnya tepat waktu, bahkan menyandang predikat cumlaude.
Bukan sekadar wisuda. Hari spesial itu, dimanfaatkan oleh Eprisa untuk menggelar pameran tunggal lukisan karyanya. Eprisa dikenal memiliki kemampuan membuat karya lukis yang begitu luar biasa. Sebanyak 20 lukisan, dengan tema pergulatan perasaan emosi dibuat khusus untuk pameran tersebut.
“Meski saya menyandang kekurangan fisik, namun fasilitas khusus dari kampus UMP sangat mendukung kuliah saya. Alhamdulilah saya bisa menyelesaikan kuliah saya dengan cepat dan bahkan difasilitasi untuk menggelar karya lukis saya. Disini saya ingin memberikan contoh kepada para remaja yang mempunyai kekurangan seperti saya untuk tetap terus semangat belajar dan mengembangkan bakat,” ujar Eprisa saat ditemui disela-sela wisudanya.
Karya lukisan Eprisa ini dibuat dari bulan juni 2025 hingga jelang hari wisuda. Melukis juga menjadi cara Eprisa menyalurkan perasaan yang terkadang sulit untuk diungkapkan kepada orang lain atau teman-temannya. Kini, setelah diwisuda, ia ingin bekerja di bidang yang telah dipelajarinya, yakni teknik informatika.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Profesor Jebul Suroso, mengatakan, kampus yang dipimpinnya sangat terbuka dan mendukung terhadap para penyandang disabilitas. Berbagai sarana dan fasilitas untuk memudahkan mereka dalam menempuh pendidikan pun telah tersedia. Sehingga diharapkan, mereka yang memiliki keistimewaan itu, tetap mendapatkan hak yang setara dalam memperoleh pendidikan tinggi dan mengukir prestasi.
“Satu lagi yang membanggakan kami adalah, selain ada beberapa mahasiswa yang diwisuda berasal dari berbagai negara, kami juga mempunyai wisudawan yang patut menjadi contoh. Eprisa bisa lulus tepat waktu berprestasi dan punya karya lain yaitu lukisan yang menggambarakan kehidupan. Mudah-mudahan itu hal lain yang ia punya untuk bisa mendukung kedepan, kamui support sekali,” ujar Profesor Jebul Suroso.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
