KUDUS, iNewsPantura.id -- Pemerintah Kabupaten Kudus menguatkan komitmen dalam membangun literasi keuangan sejak dini melalui program simpanan pelajar. Program ini bukan sekadar membuka rekening bank bagi siswa, tetapi juga membentuk karakter disiplin finansial untuk mencegah anak terjerumus pada pinjaman online dan judi berbasis digital.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat upacara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari PGRI ke-80 di halaman pendapa kabupaten Kudus, Selasa (25/11/2025). Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi ketulusan para pendidik yang telah mengantarkan banyak anak Kudus menjadi tokoh berpengaruh di berbagai sektor.
“Terima kasih kepada Bapak-Ibu Guru yang telah membersamai kita semua, mendidik anak didiknya hingga ada yang menjadi bupati, anggota DPR, bankir, hingga pejabat OJK. Semua itu karena jasa dan ketulusan Bapak-Ibu Guru,” kata Sam’ani.
Menurutnya, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga ikut mendukung gerakan menabung di sekolah. “Dengan adanya MBG nanti, apabila anak-anak memiliki sisa uang saku, silakan ditabung melalui tabungan pelajar,” ujarnya.
Sam’ani menyebut pembiasaan menabung akan berdampak pada perilaku pelajar dalam jangka panjang. “Kami akan cek tingkat partisipasi anak-anak dalam menabung, serta dampaknya dalam mencegah kenakalan, keborosan, maupun potensi keterlibatan anak dalam judi atau pinjol,” tegasnya.
Anggota DPR RI yang juga bagian dari Badan Supervisi OJK, Musthofa, menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif Pemkab Kudus. Ia menilai kebijakan literasi keuangan pelajar di Kudus sangat progresif dan layak dicontoh oleh daerah lain.
“Hari ini adalah momentum luar biasa, karena kita menyadari bahwa tenaga pendidik merupakan garda terdepan bagi anak bangsa,” kata Musthofa mengawali sambutannya.
Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh administrasi sekolah, tetapi juga kualitas ekosistem belajar serta keteladanan kepemimpinan daerah.
“Untuk menjadi garda terdepan, para pendidik harus diperkuat bukan hanya dari sisi administrasi atau kedisiplinan, tetapi juga kualitas pendidikan,” jelasnya.
Musthofa menyebut Kudus memiliki potensi besar untuk menginspirasi nasional, sejalan dengan visi yang pernah ia usung saat jadi bupati sebelumnya. “Dulu tagline saya: Kudus menjadi ‘Paku Bumi Pendidikan’ Indonesia,” katanya.
Konsep merdeka finansial sejak dini, lanjutnya, perlu disertai kedisiplinan. “Bagaimana merdeka finansial? Yaitu ketika sejak dini mereka sudah memiliki perencanaan. Saat ini kebutuhan semakin besar, maka jika tidak dipersiapkan dari sekarang, kelak akan sulit,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi komitmen Bupati yang turun langsung membina pelajar melalui edukasi keuangan. “Pemimpin belum tentu guru yang baik. Guru yang baik adalah yang memberi teladan dan memberi contoh. Dan dua-duanya ada pada beliau bupati,” tutur Musthofa.
Anggota DPR Ri Komisi XI bahkan membuka peluang bagi daerah lain untuk belajar dari Kudus. “Suatu saat, apabila daerah lain ingin belajar ke Kudus, saya mohon izin, Pak Bupati. Karena inilah yang saya sebut inspiring,” ucapnya.
“Hari ini kita bersama melakukan deklarasi simpanan pelajar serta edukasi literasi keuangan,” imbuhnya.
Dalam acara tersebut, Pemkab Kudus juga menerbitkan SK pendampingan advokasi bagi guru dan ustaz. Kebijakan ini disiapkan untuk memberikan rasa aman bagi para pendidik jika menghadapi persoalan hukum dalam menjalankan tugas.
“Ini bertujuan memberikan rasa aman apabila terjadi permasalahan hukum di sekolah — baik dengan murid, orang tua, maupun LSM,” jelas Sam’ani.
Tim advokasi melibatkan Wakil Bupati, Kejaksaan, Kepolisian, dan lembaga advokasi daerah, serta akan merangkul PGRI, Korpri, dan organisasi pendidikan lain.
Dengan sinergi literasi keuangan pelajar dan perlindungan tenaga pendidik, Kudus diyakini mampu menguatkan karakter generasi emas serta membawa dampak sosial yang lebih luas.
“Dari Kudus, gerakan ini berkembang hingga tingkat nasional dan bahkan mendunia,” kata Sam’ani.
Sementara itu, ketua PGRI kabupaten Kudus, Ahadi Setiawan, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan apresiasi kedua bupati Kudus yang saat ini masih terus bekerja untuk masyarakat Kudus, khususnya di dunia pendidikan.
“Dalam peringatan hari guru dan PGRI tahun ini kami merasa tersanjung atas apresiasi beliau berdua kepada kami para pendidik. Semoga pendidikan di kabupaten Kudus terus maju berkat dukungan tokoh-tokoh ini,” katanya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
