Gagal Cari Kerja, Pemuda Asal Gentansari Ini Sukses Raup Cuan Ratusan Juta dari Ikan Lele

Nurdin Fauzi
Gagal Cari Kerja, Pemuda Asal Gentansari Ini Sukses Raup Cuan Ratusan Juta dari Ikan Lele. Foto : iNewsPantura.id/ Nurdin Fauzi

BANJARNEGARA, iNewsPantura.id – Lima tahun lalu, nama Iqbal Santosa mungkin hanya satu dari sekian banyak pencari kerja yang ditolak saat melamar dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun siapa sangka, pemuda 25 tahun asal Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara sukses meraup cuan hingga ratusan juta rupiah dari bisnis ikan lele.

Alih-alih terus mengeluh, Iqbal memilih banting setir. Dengan memanfaatkan kolam ikan milik orangtuanya yang sudah lama dibiarkan mengkrak, ia memberanikan diri untuk mencoba budidaya ikan lele.

“Dulu setelah selesai kuliah sempat melamar kerja di salah satu bank. Dan hasilnya ditolak. Setelah itu mencoba untuk usaha budidaya lele karena memang orangtua punya kolam yang lama nggak dipakai,” ujarnya saat ditemui di kolam ikan miliknya di Desa Gentansari, Rabu (10/12/2025).

Awalnya, Iqbal hanya punya satu kolam dengan 2000 ekor ikan lele. Namun kerja keras memang tak pernah mengkhianati hasil. Lima tahun berselang, Iqbal sudah mengelola 12 kolam pribadi, ditambah belasan kolam milik warga yang ia libatkan melalui sistem kemitraan.

“Dulu awalnya satu kolam yang aku isi 2000 ikan lele. Saat ini ada 12 kolam ikan lele. Selain itu juga saya melibatkan warga yang mau budidaya ikan lele seperti ini. Sistemnya kemitraan dengan saya,” sambungnya.

Tidak heran jika omzet dari budaya ikan lele saat ini tak main-main. Ia menyebut jika omzet dari budidaya ikan lele kini menembus ratusan juta rupiah dalam sekali panen. Biasanya, sekali periode panen itu membutuhkan waktu 60 hari.

“Kalau berbicara omzet tidak pasti. Tapi lalau dirata-rata dan ini masih kotor, sekali periode panen bisa mencapai Rp 200 juta lebih. Ini untuk kolam yang saya kelola sendiri belum dengan yang kemitraan. Tapi ini masih belum kepotong untuk biaya pakan. Ini juga memakan uang yang banyak,” ungkapnya.

Biasanya, saat panen ikan lele ini, dikirim ke beberapa daerah lain. Seperti Tegal. Purbalingga dan Banyumas. Selain itu, beberapa pembeli sengaja datang langsung ke kolam untuk melihat kualitas ikan sebelum membeli.

“Penjualannya ada yang dari Banjarnegara saja, tetapi juga ada yang dari luar kota. Ada yang ke Tegal. Purwokerto dan Kebumen,” sebutnya.

Meski terlihat sederhana, budidaya lele ternyata membutuhkan perhatian yang teliti. Iqbal menjelaskan bahwa perawatan tidak sekadar memberi pakan, tetapi juga memastikan kualitas air tetap ideal.

“Air itu harus dipantau terus. Warnanya, baunya, suhunya. Kalau ada yang janggal sedikit saja, bisa berpengaruh ke pertumbuhan. Dan cuaca yang semakin tidak menentu membuat juga menjadi kendala. Kadang panas ekstrem, besoknya hujan deras. Itu memengaruhi kualitas air,” jelasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network