JAKARTA, iNews.id - Bagaimana hukum sholat tahajud jika witir sudah dilakukan ketika selesai sholat tarawih? Padahal, sholat tahajud biasanya dilakukan di sepertiga malam.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa kita diperintahkan untuk menjadikan sholat witir sebagai sholat penutup malam. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah shalat witir.” (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751).
Amalan Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan
Dilansir iNews.id dari laman Rumaysho, pengertian menutup sholat malam dengan sholat witir tersebut hanyalah anjuran atau sunnah. Sehingga, masih boleh menambah lagi sholat sunnah seperti tahajud meski telah melakukan sholat witir. Sebab, Nabi Muhammad SAW juga pernah menambah sholat dua rakaat yang meski telah melakukan sholat witir.
‘Aisyah pernah menceritakan mengenai shalat malam yang dilakukan Rasulullah.
كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 rakaat (dalam semalam). Beliau melaksanakan shalat 8 rakaat kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan subuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (HR. Muslim no. 738)
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Dua raka’at setelah witir itu bukti bahwa masih diperbolehkan dua rakaat setelah witir dan jika seseorang telah mengerjakan shalat witir bukan berarti tidak boleh lagi mengerjakan shalat sunnah sesudahnya. Adapun hadits soal sholat witir sebagai penutup malam bukanlah hukum wajib.
Namun yang perlu digaris bawahi, ditegaskan bahwa tidak diperkenankan melakukan sholat witir lagi jika sudah melakukannya setelah tarawih. Artinya, tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.
Dari Thalq bin ‘Ali, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ
“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.” (HR. Tirmidzi no. 470, Abu Daud no. 1439, An Nasa-i no. 1679. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Ustaz H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., dalam sebuah ceramahnya.
"Nabi pernah shalat tahajud setelah witir. Apakah nanti setelah tahajud ditutup dengan witir lagi? Tidak, karena kata Nabi tidak boleh dua witir dalam semalam," kata Ustaz Abdul Somad.
Dengan kata lain, sholat tahajud di bulan Ramadhan masih boleh dilakukan dan sangat dianjurkan meski sudah melakukan sholat witir.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait