PEKALONGAN, iNews - Titis! Begitulah bidikan tema film pendek karya wong Kalongan yang diunggah di kanal YouTube Pekalongan TV. Judul filmnya, “Njaluk Zakat”. Film ini benar-benar mewakili fenomena sosial sehari-hari di masyarakat. Dikemas dengan nuansa komedi situasi, film berbahasa Jawa dialek Pekalongan ini mengisahkan tokoh yang mendadak kaget karena besok hari sudah tiba waktu lebaran. Apa yang membuatnya kaget? Tidak lain adalah karena ia tak punya uang untuk berlebaran.
Lantas, sebagai ikhtiar, ia pun berinisiasi mengunjungi rumah-rumah warga. Terutama, warga kelas menengah ke atas. Tujuannya, tak lain dan tak bukan, adalah demi mendapatkan zakat.
Seperti lagunya Ebit G. Ade, “dari pintu ke pintu, kucoba tawarkan nama...” ah malah nyanyi. Lanjut ke kisah film pendek itu tadi. Tokoh utama dalam film itu mulailah beraksi. Mengetuk satu per satu pintu rumah warga. Ada yang menerima kedatangannya, ada pula yang tak membukakan pintu.
Tetapi, rupanya nasib baik belum berpihak. Tak sebutir beras pun ia dapat. Tak seperak pun uang dikantonginya. Sampai akhirnya ia mengetuk sebuah rumah bercat putih. Berkali-kali ia mengetuknya. Tetapi tak dibuka pula pintu itu oleh tuan rumah.
Datanglah salah seorang tetangga. Terjadi perbincangan di antara keduanya. Dan ujung-ujungnya, rupanya pintu rumah yang diketuk itu tak lain adalah rumahnya sendiri. Itu pun ia baru sadar ketika sang tetangga tadi memberi tahunya.
Sepenggal kisah pendek yang ditawarkan film komedi ala Kalonganan ini menjadi cerminan keseharian masyarakat. Isu yang diangkat film ini sangat faktual dan related banget dengan kehidupan sehari-hari. Sayangnya, tayangan film tersebut tidak dilengkapi subtitle bahasa Indonesia, sehingga agak sulit untuk dipahami kisahnya oleh masyarakat luar Pekalongan atau luar Jawa. Mau tahu filmnya seperti apa? Silakan tonton klik judul film “Njaluk Zakat”.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait