YOGYAKARTA, iNews.id - Penelitian sudah berjalan dua tahun, kini Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan varietas baru kedelai hitam jenis Malika di lahan pertanian Gulon, Srihardono, Pundong, Bantul.
Ketua tim kedelai Fakultas Pertanian UGM, Tri Harjoko mengatakan, timnya sudah dua kali melakukan pemurnian kedelai Malika menggunakan DNA. Hasilnya didapatkan varian bari dengan potensi yang lebih baik.
Riset pemurnian dilakukan dengan mengambil satu biji dari setiap tanaman kedelai Malika saat panen, kemudian ditanam kembali. Setelah tiga kali panen dan tiga kali tanam mendapatkan potensi produksi yang lebih baik dibanding dengan kedelai Malika.
Umumnya kedelai Mallika dapat 200-300 polong per tanaman. Namun dari riset kita dapat 600 hingga 1.200 polong untuk satu tanaman. Artinya satu biji bisa menghasilkan 1.200 polong atau 2.000 biji saat panen.
“Riset pemurnian kedelai Mallika ini baru pada tahap uji adaptasi dan ujian potensi pada musim penghujan dan kemarau dengan menghasilkan rata-rata produksi 5-6 ton per hektare,” kata Tri Harjoko dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/5/2022).
Potensi produksi ini melampaui kemampuan kedelai hitam sebelumnya yang hanya mampu menghasilkan 2,7 ton per hektare. Selama ini rata-rata produksi kedelai nasional hanya 1,3 hingga 1,7 ton per hektar. Keunggulan lainnya, baik ditanam di musim penghujan maupun kemarau dengan hasil produksi tidak ada perbedaan.
“Potensinya bisa tiga kali lipat dari nasional. Kita hanya butuh konsistensi dengan varietas unggul dari sisi produksi,” ujarnya.
Tri Harjoko menargetkan dua tahun ke depan akan menghasilkan varietas baru dari kedelai malika yang dihasilkan tim UGM oada 2007 silam. Untuk menjadi varietas baru, selain ada uji produksi polong dan uji adaptasi di beberapa lokasi, perlu uji fisiologi untuk mengetahui kadar protein dan kadar lemak yang setara dengan Malika.
“Target kami peluncuran varietas baru bisa dilakukan dua tahun ke depan dengan potensi per hektar di atas 6 ton,” kata dia.
Dekan Pertanian UGM Jaka Widada, sangat mendukung riset pemurnian dari varietas baru Malika tersebut. Dukungan diwujudkan dalam bentuk pendanaan sehingga bisa mendapatkan jenis varietas baru yang unggul dan mensejahterakan petani kedelai.
“Saya kira potensinya sangat luar bisa apalagi bisa dua hingga tiga kali nasional,” ujarnya
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait