Kabar Gembira! Kedelai Buat Perajin Tahu dan Tempe Bakal Disubsidi, Berapa Besarannya?

JAKARTA – Ada subsidi kedelai buat perajin tahu dan tempe melalui Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI).

Subsidi kedelai yang dimaksud adalah Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai untuk perajin tahu dan tempe.

Baca Juga

Perum BULOG Salurkan Kedelai Harga Lebih Rendah untuk Pengrajin Tahu Tempe ke 13 Provinsi

Subsidi kedelai diberikan karena harga kedelai di dalam negeri, khususnya di tingkat perajin tahu dan tempe mengalami kenaikan sejak Januari 2022. Mengingat hal itu, pemerintah resmi menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk melaksanakan Program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai untuk perajin tahu dan tempe.

“Kenaikan harga kedelai internasional masih cukup tinggi. Untuk itu, pemerintah menyepakati penugasan kepada Perum Bulog untuk memberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe melalui KOPTI,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Rabu (29/6/2022).

Oke menerangkan, pemberian bantuan penggantian selisih harga kedelai ini akan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kedelai dalam negeri, khususnya di tingkat perajin tahu dan tempe yang merupakan pengguna terbesar bahan baku kedelai.

Baca Juga

Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Harga Mi Instan di Indonesia Bakal Naik?

Berdasarkan Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Juni 2022 sekitar USD 17,55/bushels atau setara USD 644/ton, naik dari kondisi pada awal April 2022 USD 15,59/bushels atau setara USD 572/ton. Dengan kondisi tersebut, maka landed price diperkirakan berada di kisaran Rp11.483/kg, sementara di tingkat importir Rp12.530/kg.

Lebih detail, Oke memaparkan, pelaksanaan Program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai oleh Perum Bulog dilaksanakan selama empat bulan, mulai 1 April 2022 sampai 31 Juli 2022. Program menyasar anggota KOPTI sesuai data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Editor : Hadi Widodo