MASJID Quba memiliki sejarah dan keistimewaan tersendiri bagi Umat Islam. Nilai sejarah Masjid Quba sangat lekat dengan Nabi Muhammad S.A.W.. Sebab, masjid ini yang menjadi titik awal sejarah kemasjidan dalam Islam. DI Kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Quba ini merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada tahun 1 Hijriyah di Quba, berada di tepi Kota Madinah. Biasanya para jamaah haji atau umrah diperkenankan turun bus untuk mengabadikan momen.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Petugas Haji Indonesia asal Aceh di Sektor 3 Madinah Muhammad Nasril melaporkan bahwa Masjid Quba memiliki pesona keindahan serta nilai sejarah yang penting dalam tarikh Islam sehingga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Masjid Quba menjadi titik awal sejarah kemasjidan dalam Islam. Ia berada di tepi Kota Madinah di kawasan perkampungan yang dinamai Quba, sekira 5 kilometer di arah selatan Masjid Nabawi.
Kalau dalam bahasa Aceh berarti saya bawa. Hal ini sesuai dengan sejarah di mana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam membangunnya setelah tiba dari perjalanan hijrah dari Kota Makkah.
Dalam Alquran disebutkan bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketakwaan Rasullullah Shallallahu alaihi wassallam kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS At-Taubah [9]: 108)
Di Kampung Quba, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam disambut meriah oleh penduduk Madinah dengan lantunan nasyid thala’al badru’alaina. Beliau singgah di Quba selama empat hari, dan beliau memerintahkan untuk membangun Masjid Quba, bahkan ikut terlibat dalam proses pembangunannya.
Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan sholat dua rakaat. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar, dia berkata, "Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan kemudian melaksanakan salat dua rakaat."
Hingga hari ini pesona keindahan Masjid Quba mampu memikat ribuan pengunjung setiap harinya. Selain memiliki nilai sejarah, bangunan ini juga mempunyai keistimewaan serta keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Bagi jamaah haji atau umrah asal Indonesia atau pengunjung lainnya yang berkesempatan ke sana, biasanya akan melaksanakan sholat dua rakaat dan menikmati keindahan bangunan yang penuh sejarah itu.
Hal ini dikarenakan masjid ini memiliki keutamaan bagi orang yang sholat di dalamnya. Di antaranya sholat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah. Hal ini sesuai sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba, kemudian sholat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah." (Ibnu Majah)
Masjid ini juga menjadi awal sejarah sholat berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabat melakukan sholat berjamaah untuk pertama kalinya di Masjid Quba.
Kini tampilannya kian indah, terlebih lagi Masjid Quba dalam proses perluasan dan renovasi. Bisa dilihat langsung arsitektur Masjid Quba yang sangat indah. Walau sudah direnovasi beberapa kali, masih tetap mempertahankan ciri khas bernuansa tradisional.
Setiap hari Masjid Quba ramai dikunjungi pendatang dari berbagai penjuru dunia, baik di luar waktu sholat maupun saat waktu sholat. Di sana juga tersedia air zamzam seperti di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Editor : Hadi Widodo