JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bersedia untuk dilakukan audit dalam bisnis tes PCR PT Genomik Silidaritas Indonesia (GSI). Audit tersebut, supaya tak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.
"Sama sekali enggak ambil keuntungan bisa diaudit kan. Audit aja, memang saya jg suka kok diaudit. Biar jangan ada dusta di antara kita. Paling gampang dululah enggak usah sumpah-sumpah, besok suruh diaudit, ada enggak itu saya terima devident," kata Luhut saat menjadi narasumber Podcast Deddy Corbuzier, Rabu (10/11/2021).
Luhut juga menegaskan dirinya tidak mengambil sepeser rupiah pun dalam bisnis tes PCR. Malahan, Luhut mengaku mengeluarkan uang untuk pengadaan tersebut.
"Keuntungan apa? Aku tuh keluar duit, itu tadi misalnya diributkan GSI. Itu kan dibuat sama Arsyad sama siapa itu teman-temannya. Orang-orang super kaya, saya sih enggak ada apa-apanya dibanding mereka. Ya mereka bikin itu masalah kemanusiaan murni," kata Luhut.
Dia menjelaskan, PT GSI didirikan bukanlah bertujuan mencari profit, tetapi murni masalah kemanusiaan dalam upaya membantu penyediaan tes Covid-19 dalam jumlah besar.
Luhut menjelaskan latar belakang berdirinya perusahaan tersebut. Mulanya, perusahaan itu didirikan untuk membantu pengadaan beberapa alat terkait tes Covid-19 agar bisa disumbangkan ke pihak-pihak yang membutuhkan.
Setelahnya, dia melepaskan tanggungjawab tersebut kepada anak buahnya untuk mengoperasikan perusahaan tersebut. Dalam upaya pengembangan perusahaan, Luhut merogoh kocek sendiri, yang nominalnya meskipun tak disebutkan detil mencapai miliaran rupiah
"Duit saya. Saya tuh nyumbang, tapi enggak enak, dibuat tangan kiri ditahu tangan kanan, enggak elok. Saya hanya kasih duit, enggak tau berapa miliar kepada mereka, nyumbang. Saya udah ngerjain, udah nyumbang, di-bully lagi. Jadi lengkaplah penderitaan itu," tuturnya.
Editor : KastolaniMarzuki