JAKARTA, iNewsPantura.id - Pemerintah Nigeria benar-benar dibuat pusing akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, dan diketahui habiskan triliunan rupiah untuk subsidi BBM di negaranya.
Meski berstatus sebagai produsen minyak terbesar di Afrika dan peringkat enam dalam jajaran negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), faktanya Nigeria juga tetap kelimpungan menyikapi tingginya harga minyak mentah dunia.
Perusahaan minyak milik pemerintah Nigeria, yaitu Nigerian National Petroleum Corp (NNPC), mengklaim telah menghabiskan biaya subsidi bahan bakar sebesar 525,714 miliar Naira, atau setara dengan USD1,22 miliar pada Agustus 2022 lalu.
Jika dirupiahkan, anggaran yang dikucurkan untuk menjaga agar harga jual bahan bakar minyak (BBM) tetap rendah tersebut sekitar Rp18,28 triliun, yang dihabiskan hanya dalam satu bulan saja. Imbasnya, kenaikan biaya subsidi pada akhirnya membuat biaya pengeluaran total membengkak menjadi 2,568 triliun Naira.
Sebagaimana dilansir Reuters, Senin (26/9/2022), Parlemen Nigeria telah menyetujui biaya subsidi sebesar empat triliun Naira untuk tahun 2022, setelah sebelumnya sempat ingin mengakhiri subsidi demi menghindari adanya protes jelang Pemilu Presiden tahun 2023.
NNPC sendiri belum menyerahkan uang kepada pemerintah federal tahun ini karena sebagian besar biaya subsidi. Tagihan pada bulan Agustus lalu naik dibandingkan bulan Juli sekitar 448,782 Naira.
Kenaikan biaya terhadap pasokan bensin harian naik menjadi 71,8 juta liter, naik hampir 10 persen dari bulan Juli, demikian yang disampaikan regulator Nigerian Midstream and Downstream Petroleum Regulatory Authority.
Sedangkan Nigeria terus produksi minyak pada bulan Agustus hingga mencapai 1,18 juta barel per hari, jauh di bawah kuota negara OPEC sebesar 1,8 juta barel per hari.
Editor : Hadi Widodo