SEOUL, iNews.Pantura.id- - Karena biaya hidup di kota yang tinggi dan dan meningkatnya persaingan di pasar tenaga kerja. pemuda di Korea Selatan (Korsel) ramai-ramai pindah ke desa memilih jadi petani.
Pada 2021, ada 378.000 orang pindah ke desa. Jumlah ini naik 15 persen dari 2015 dan menjadi yang tertinggi selama 20 tahun terakhir.
Fenomena baru di Korsel ini disebut Kwichon. Dilansir dari Asia News, pemuda ini tak gengsi pindah ke desa karena biaya hidup di kota yang tinggi, dan meningkatnya persaingan di pasar tenaga kerja.
Selain itu, pemerintah juga mendorong para pemuda menghidupkan pedesaan. Harapannya, petani muda itu akan menuai keuntungan di masa depan.
Sebuah program baru juga tengah dirancang untuk membangun hubungan penduduk desa dan kota. Di Provinsi Gyeongsang-nam, ad asebuah proyek dimana mereka berusaha mengajari kaum muda urban menyiapkan makanan sehat khas masakan Korea. Program itu membawa para pemuda ke pedesaan Hamyang County.
Direktur Pusat Petani Pemula, Cho Kyung Ik mengatakan, pengetahuan digital memberi kesempatan para petani muda untuk bangkit.
Pusat Petani Pemula merupakan lembaga yang berafiliasi dengan pemerintah untuk mendidik warga yang ingin kwichon. Mereka mempromosikan produk kontemporer di Instagram dan Naver, mesin pencari terbesar di Korsel.
Lembaga ini juga mengajarkan cara-cara yang tak biasa bagi pemuda Korsel. Misalnya, cara menggunakan traktor atau memilih tanaman.
Yang terpenting mengajarkan orang kota bagaimana bergaul dengan warga desa. Sebaliknya, warga desa mendapat pengajaran bagiamana bersikap kepada warga pendatang apalagi anak muda.
Editor : Hadi Widodo