Logo Network
Network

Indonesia Kekurangan Lowongan Kerja Kelas Menengah, Ini Anjuran Bank Dunia

Rina Anggraeni
.
Kamis, 17 Juni 2021 | 18:19 WIB
Indonesia Kekurangan Lowongan Kerja Kelas Menengah, Ini Anjuran Bank Dunia
Sejumlah calon pencari kerja memadati stan lowongan kerja. (Foto: Dok.iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Bank Dunia meminta pemerintah Indonesia meningkatkan investasi pendidikan dan pelatihan untuk mendongkrak keterampilan pekerja khususnya kelas menengah. Sebab, Indonesia dinilai minim lowongan pekerjaan untuk kelas menengah.

Padahal selain dapat mengentaskan kemiskinan, banyaknya pekerja kelas menengah juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia secara global. 

"Tingkatkan produktivitas dan pekerjaan kelas menengah dengan mempromosikan persaingan, investasi, dan perdagangan," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, Kamis (17/6/2021).

Dia mengatakan, sistem dan program pendidikan juga pelatihan tersebut harus fokus pada tiga poin utama, yakni meningkatkan daya saing, investasi, dan perdagangan. 

Dia menyarankan pemerintah Indonesia banyak menciptakan lapangan pekerjaan guna mengentaskan kemiskinan di tengah pandemi. Namun, jangan hanya pekerjaan untuk kelas bawah.

Untuk mengatasi dampak pandemi, kebijakan dan stimulus yang diberikan pemerintah harus risiko mengurangi kehilangan pekerjaan dengan mempertahankan program retensi pekerjaan, bantuan sosial, pelatihan, dan program pelatihan ulang yang memadai hingga pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 lebih kuat.

Satu Kahkonen juga mendorong agar lapangan pekerjaan yang melibatkan kaum perempuan semakin diperluas. "Membawa lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja dan mengurangi kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dengan berinvestasi dalam perawatan anak dan lansia dan mempromosikan pengembangan sektor swasta dalam ekonomi perawatan," ungkapnya.

Dia menambahkan, kebijakan moneter dan stimulus kredit untuk terus bertumbuh. Hal ini, kata Kahnoken perlu dilakukan dengan mengelola dari eksternal finance dan mewaspadai kerentanan perbankan.

"Beberapa program yang bisa dijalankan seperti subsidi dan suku bunga untuk mendorong kredit," tutur Satu Kahkonen.

Editor : Kastolani

Follow Berita iNews Pantura di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.