get app
inews
Aa Read Next : Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi USD144,2 Miliar pada April 2023

Stabilisasi Pasokan Pangan, 500 Ton Beras Impor Thailand Bakal Dipasok ke Natuna

Senin, 27 Februari 2023 | 10:27 WIB
header img
Stabilisasi Pasokan Pangan, 500 Ton Beras Impor Thailand Bakal Dipasok ke Natuna (Foto: Ist)

JAKARATA, iNewsPantura.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan impor beras dari Thailand untuk pasokan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau sebanyak 500 ton

Kepala Kantor Cabang Bulog Kabupaten Natuna, Sri Wahyuni mengatakan, beras impor itu akan diperuntukkan di Ranai sebanyak 300 ton dan sisanya 200 ton di Sedanau. Hal tersebut sesuai dengan Perintah Logistik (Prinlog) dari Jakarta

"Ada beras impor baru yang akan masuk. Prinlog dari Jakarta, ada sebanyak 300 ton di Ranai dan 200 ton di Sedanau," ujar Sri Wahyuni, Senin (27/2/2023)

"Ini masih dalam perjalanan. Harapan saya sebelum puasa sudah masuk," katanya

Sementara itu, sebanyak 150 ton beras telah masuk di Ranai sejak Januari 2023 lalu. Namun, beras yang sudah didistribusikan ke berbagai mitra Bulog sebanyak 50 ton, sehingga sisa stok beras di Gudang Ranai sebanyak 100 ton.

Sedangkan untuk wilayah Sedanau masih ada stok beras sebanyak 98 ton. Di samping itu, saat ini Bulog juga sedang mengirim 150 ton beras yang masih dalam perjalanan dari Tanjung Pinang.

"Januari ada 150 ton dan sisa 100 ton di Ranai. Tapi hari ini masuk lagi 50 ton, jadi balik lagi jumlah stok berasnya. Kalau Sedanau ada 98 ton dan ini 150 ton masih dalam perjalanan," katanya.

Menurutnya, beras impor yang berasal dari Thailand itu diperkirakan akan tiba sebelum Ramadan mendatang. Saat ini, beras tersebut masih dalam perjalanan pengiriman ke Natuna.

Seluruh stok beras di Ranai dan Sedanau diperkirakan akan cukup hingga puasa Ramadan mendatang. Beras tersebut merupakan komoditi Public Service Obligation (PSO).

Terkait harga penjualan, Bulog akan menggandeng beberapa distributor atau mitra untuk memudahkan masyarakat dan pengencer dalam mendapatkan beras. Sesuai kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), harga yang akan dijual tidak boleh di atas Rp10 ribu per kilogram.

"Kita ikut harga tertinggi yang sudah ditetapkan yaitu Rp9.500 per kilogram. Karena ini sesuai Sphp, jadi sama harganya," pungkasnya.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut