JAKARTA, iNews.id - Di era digital ini, banyak pasangan menemukan jodohnya lewat perkenalan di media sosial, lewat aplikasi pencari jodoh yang tersedia di playstore bahkan lewat game online. Namun di beberapa negara, masih ada masyarakat yang hingga saat ini masih mempertahankan tradisi perjodohan yang sudah dilakoni turun temurun.
Berikut empat tradisi perjodohan paling aneh dan unik di dunia yang ada di beberapa negara:
1.Kamboja
Tradisi perjodohan unik dilakoni warga Suku Kreung, Kamboja. Seorang ayah yang memiliki anak gadis akan membuatkan pondokan yang diberi nama 'Gubuk Cinta'. Tempat ini menjadi fasilitas agar anak tersebut menemukan laki-laki yang kelak menjadi jodohnya.
Gubuk Cinta terbuat dari bambu dengan kapasitas dua orang. Lelaki yang datang ke Gubuk Cinta diberi kesempatan mengenal calonnya. Selain itu, lelaki tersebut diperbolehkan untuk menginap. Hal ini tentu telah diketahui oleh orangtua perempuan. Pria yang telah masuk kriteria adalah yang bisa menyentuh perempuan tersebut. Sedangkan pria yang tidak masuk kriteria hanya mengobrol saja.
2. Bulgaria
Di Bulgaria, tepatnya di kota tua Zagora, juga ada tradisi perjodohan unik yakni 'Gypsy Bride Market'. Gypsy Bride Market bisa disebut sebagai pasar pengantin. Tradisi ini menjadi kesempatan bagi anak-anak muda untuk mencari jodoh.
Ketika acara dimulai, para perempuan akan dipamerkan untuk dipilih oleh laki-laki. Para laki-laki terebut ditemani anggota keluarga masing-masing untuk memilih satu perempuan. Namun perempuan yang dipilih tidak boleh menolak, sebab keputusan sepenuhnya berada di tangan orangtua. Pasar pengantin ini dibuka empat kali dalam setahun.
3. China
Selanjutnya beralih ke China, di mana ada tradisi perjodohan yang disebut 'Marriage Market'. Dari namanya saja sudah terbayang bahwa ini menjadi ajang pencarian jodoh yang masif.
Marriage Market hanya didatangi seseorang yang ingin menemukan jodoh. Pasar ini dikunjungi oleh orangtua yang anaknya ingin dipinang. Orang yang berkunjung ke pasar dapat melihat semua profil laki-laki dan perempuan yang mencari jodoh. Profil tersebut digambarkan dalam bentuk poster yang di dalamnya juga dicantumkan identitas pencari jodoh, seperti nama, alamat, pekerjaan, hingga tinggi dan berat badan.
4. Afrika
Pencarian jodoh ala Suku Dhabi di Afrika tak kalah uniknya. Jika biasanya perempuan yang berperan lebih, tradisi di Suku Dhabi justru sebaliknya. Para laki-laki mengikuti kontes ketampanan terlebih dulu untuk bisa menentukan perempuan yang mereka pilih.
Untuk tampil seapik mungkin, lelaki yang menjadi peserta bisa menghabiskan waku berjam-jam untuk dandan. Syarat utama untuk mengikuti kontes ini adalah berusia dewasa serta tentunya memiliki rupa tampan. Pemenang atau pemegang predikat tampan bisa memilih perempuan yang diinginkannya. Bahkan dia bisa memilih perempuan yang sudah bersuami.
Editor : Muhammad Burhan