get app
inews
Aa Read Next : Gubernur Jawa Tengah Buka Silaturrahim Kebangsaan Jilid III yang Diselenggarakan DPW LDII Jateng

Perluas Monetisasi, YouTube Shorts incar NFT

Minggu, 30 Januari 2022 | 07:10 WIB
header img
Salah satu NFT dalam bentuk swafoto milik Ghozali yang dijual di marketplace opensea (okezone)

MOUNTAIN VIEW, iNews - YouTube Shorts saat ini sedang mengincar perluasan opsi monetisasi untuk pembuat konten terkini, termasuk penggunaan nonfungible Token (NFT) yang sedang viral.

NFT adalah aset digital yang berbentuk karya seni maupun barang koleksi yang bisa dipergunakan untuk membeli sesuatu secara virtual. Barang seni dan koleksi bisa berupa foto, gambar, lagu, rekaman suara, video, game, dan sebagainya.

NFT saat ini sedang viral termasuk di Indonesia. Banyak orang yang ingin mencoba peruntungan dengan menjual NFT setelah meledaknya pemberitaan seorang mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah, Sultan Gustaf Al Ghozali, atau yang lebih dikenal Ghozali Everyday menjadi miliarder dari penjualan swafoto lewat NFT di marketplace OpenSea.

Mengutip laman Android Central, Jumat (28/1), tahun ini layanan berbagi video milik Google itu berencana mengeksplorasi metode baru membantu pembuat konten menghasilkan uang dengan konten mereka.

CEO YouTube Susan Wojicicki menjelaskan, YouTube akan terus membantu pembuat Shorts membangun dan menciptakan konten bersponsor dengan mencocokkannya dengan merek tertentu melalui program yang disebut BrandConnect.

Dalam pengumuman itu dia menyampaikan dana sebesar 100 juta dolar AS YouTube untuk pembuat Shorts, yang dibeberkan tahun lalu, sekarang sudah tersedia di lebih dari 100 negara. Pada Agustus tahun lalu, YouTube mulai membayar pembuat konten antara 100 dolar AS dan 10.000 dolar AS per bulan berdasarkan penayangan dan keterlibatan mereka di platform video pendek tersebut.

YouTube juga berkeinginan memasukkan fitur belanja online ke dalam Shorts dengan mengandalkan program yang sudah ada, dimana penonton dapat secara santai menelusuri dan berbelanja berbagai produk unggulan yang muncul di samping video.

Tak hanya itu, layanan ini akan terus bekerja keras memperluas fitur remixnya yang mendukung dalam membuat Shorts menggunakan audio dari video YouTube.

Di luar metode tersebut, YouTube juga sedang mengincar perluasan opsi monetisasi untuk pembuat konten terkini, termasuk penggunaan token nonfungible (NFT).

Youtube Shorts saat ini telah mampu mengumpulkan lebih dari 5 triliun penayangan Sejak pertama kali dirilis hingga sekarang.

Platform berbagi video ini nyatanya sudah mampu menarik perhatian banyak  penonton di sistem Android maupun Perangkat Komputer lainnya. YouTube Shorts memulai rilis sekitar satu setengah tahun yang lalu. Wojicicki mengungkap Shorts sebagai sejarah baru. Ia juga mengungkap berbagai hal yang akan menjadi fokus perusahaan kedepannya.

 

Editor : Muhammad Burhan

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut